Isteri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya?- Amsal 31:10
Kalau kita mau sedikit lebih jujur, kita harus mengakui bahwa sebagai suami
kita seringkali merasa lebih hebat daripada isteri kita. Merasa bahwa kita yang
mencari uang, sehingga kita sewenang-wenang dengan isteri yang hanya melewatkan
waktu di rumah untuk mengurus anak dan rumah tangga kita. Apakah benar bahwa
tugas suami yang mencari nafkah lebih berat daripada tugas isteri yang hanya
mengurus rumah tangga?
Sungguh menarik menyimak artikel yang ditulis Detroit Free berdasarkan penelitian
Michael Minton tentang nilai isteri jika diukur dengan uang. Isteri merangkap
beberapa pekerjaan sekaligus seperti sopir saat menghantar anak ke sekolah,
menjadi tukang kebun saat menyapu halaman dan mencabuti rumput liar, menjadi
perawat saat memandikan anak, menjadi dokter saat anak sakit, menjadi guru saat
mengajari anak di rumah, menjadi pendeta saat bercerita, menjadi tukang cuci,
tukang masak, menjadi bendahara keluarga, bahkan menjadi seperti resepsionis
yang menerima telpon atau menerima tamu. Dengan menggunakan daftar tugas itu,
Minton menghitung nilai kerja seorang ibu rumah tangga sesuai dengan upah yang
berlaku di pasaran, dan nilainya adalah Rp. 884.773,89 per minggu atau Rp. 3.539.095,56
per bulan! *
Mengurus rumah tangga tak kalah capeknya dibandingkan kita yang bekerja di
kantor. Oleh karena itu, hendaknya kita sebagai suami bisa mengasihi isteri
kita dan tidak merasa seolah-olah kita merasa lebih penting dan lebih berjasa
daripada isteri kita. Jangan pernah berpikir bahwa tugas mencari uang selalu
lebih berat daripada mengurus rumah tangga. Kalau tidak percaya, ambillah waktu
untuk cuti dari pekerjaan Anda dan lakukanlah semua tugas yang biasanya dikerjakan
oleh isteri Anda di rumah. Saya jamin, tak perlu waktu lama untuk mendengar
keluhan akibat rasa capek yang Anda rasakan.
Inti renungan pada hari ini adalah bagaimana kita bisa saling menghargai satu
sama lain dalam kehidupan berumah tangga. Jika kita bisa menghargai pasangan
kita dan tidak merasa lebih hebat daripadanya, maka akan tercipta sebuah rumah
tangga yang lebih harmonis. Percayalah, dengan sikap yang seperti ini, maka
pertengkaran dengan pasangan juga akan semakin jarang terjadi.
Belajarlah menghargai pasangan kita satu sama lain.
Sumber: http://www.renungan-spirit.com/artikel-rohani/menjadi_ibu_rumah_tangga_itu_ringan?.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar