Apabila kamu menjadi marah, janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu- Efesus 4:26
Sewaktu liburan, teman saya yang bekerja di luar kota membawa sebuah cerita
yang membuat hati saya gemetar. Dia menceritakan ada sebuah keluarga dengan seorang anak kecil yang manis, lucu dan pandai. Dalam
usianya yang masih masih balita, anak ini sangat aktif selayaknya anak kecil
seusianya. Singkat cerita, keluarga ini membeli sebuah mobil baru dengan sistem
kredit. Sang anak yang sedang senang menggambar sering mencoret-coret di segala
tempat ia berada, termasuk di tembok-tembok rumahnya. Pada saat rumah sepi,
orang tuanya bekerja dan pembantu sedang mengerjakan sesuatu, anak itu menemukan
sebuah paku dan terpikir olehnya untuk menggambar sesuatu. Tanpa banyak pertimbangan,
dengan lugunya ia mencoretkan paku di mobil ayahnya tersebut, tentu saja dengan
lukisan terindah yang ia bisa lakukan.
Ketika orang tuanya pulang, sesuatu yang bisa ditebak terjadi. Mereka sangat
marah dan memukul tangan kecil yang dipakai untuk menggambar dengan sebuah rotan.Tangan
kiri yang tidak berbuat pun terpaksa kena imbasnya. Hari berikutnya sang pembantu
melaporkan kalau keadaan adek (panggilan sayang untuk sang anak) demam tinggi,
tetapi sang orang tua masih marah dan hanya memberikan obat penurun panas. Setelah
beberapa hari sang anak semakin parah, baru setelah itu mereka membawanya kerumah
sakit. Betapa sangat sangat mengejutkan, luka memar di kedua tangan sang anak
ternyata sudah membusuk dan satu-satunya jalan adalah amputasi. Tidak terbayangkan
penyesalan kedua orang tuanya, apalagi sang ayah ketika mendengar permintaan
anaknya, “Yah....Adek janji tidak akan nakal lagi, Adek janji tidak akan
mencoret mobil ayah lagi, tapi tolong kembalikan kedua tangan Adek!”
Ini adalah sebuah kisah nyata tentang aturan 24 jam. Kita harus memadamkan
amarah kita sebelum matahari terbenam. Banyak orang melupakan aturan ini dan
ketika sadar, penyesalan selalu saja datang terlambat. Dalam ayat selanjutnya
dikatakan “dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis“ (Efesus 4:27).
Ini menandakan bahwa ada prakarsa lain yang akan ikut ambil keuntungan dari
masalah kita. Apapun yang sedang kita hadapi saat ini marilah kita mencoba untuk
tenang dan sabar, agar kita tidak dikuasai oleh amarah yang berlarut-larut sehingga
mengakibatkan penyesalan yang tiada henti.
Jika hari ini Anda sedang dikuasai marah, ingatlah bahwa aturan 24 jam harus
berlaku.
Sumber: http://www.renungan-spirit.com/renungan-kristen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar