Rainny,
seorang ibu yang merasa terpukul dan kecewa kepada Tuhan sebab harus
menerima kenyataan bahwa putranya Aurel lahir dengan keterbelakangan
fisik dan mental yang disebut dengan down syndrome. Rainny kecewa sebab Tuhan seakan memberinya beban berat yang harus ditanggung seumur hidupnya.
"Yang saya pertanyakan kepada Tuhan: Kenapa sih harus saya? Saya terbangun malam, saya marah sama Tuhan dan itu beberapa kali terjadi. Dan anak down syndrome ini kan hypotonus, jadi otot-ototnya lemah, dia tidak bisa mengunyah, dia tidak bisa waktu dia bayi dia tidak bisa nyedot susu," ujar Rainny.
Rainny
kerap kali mengeluh dan marah saat menghadapi masa-masa yang sangat
melelahkan ketika harus mengurus seorang Aurel dengan kelemahannya yang
sangat kompleks itu. Hingga disuatu titik, Rainny menyadari bahwa Aurel
pasti memiliki potensi meski mengalami keterbatasan.
Selama
12 tahun merawat dan membesarkan Aurel, Rainny tak sekalipun menyerah
untuk mengoptimalkan kemampuan Aurel. Aurel pun aktif terlibat dibidang
sosial serta memiliki minat dan bakat yang luar biasa di bidang seni dan
musik. Dari sanalah Aurel mulai membuktikan bahwa keterbatasan yang
dimilikinya bukan menjadi penghalang bagi dirinya menjadi anak yang
berprestasi dan mampu membanggakan sang bunda, Rainny.
Aurel
terus mengasah bakat bermain perkusi serta melukis yang membawanya
meraih berbagai prestasi, seperti pernah menggelar pameran lukis
sendiri, ikut dalam berbagai event charity serta berbagai music show. "(Aurel) belajar melukis dengan bermain perkusi di satu tempat seperti sanggar, yang memang mereka concern
sekali sama anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dan ternyata dia
berkembang, progresnya bagus sekali dari konsentrasinya juga meningkat,"
terang Rainny.
Saat
ini, Aurel bahkan mulai mengasah bakatnya dalam bermain Piano. "Saya
kaget sekali karena adiknya les Piano, baru pertama kali trus dia
bisik-bisik sama saya: Mah, abang mau belajar Piano. Buat saya apapun
yang saya lakukan toh hanya pengen buat dia happy, kalau dia nggak happy buat apa saya pikir".
Kehadiran
seorang anak dalam keluarga adalah sebuah anugerah yang patut
disyukuri. Kelemahan fisik bukanlah sebuah kekurangan yang harus terus
diratapi, tapi justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan dinyatakan untuk
mendatangkan kebaikan bagi orang yang berharap kepada-Nya.
"Saya sebetulnya hanya pengen,
selain untuk Aurelnya sendiri pasti dia bangga terhadap dirinya
sendiri. Itu yang paling penting dan juga saya mau menunjukkan kepada
orang-orang bahwa punya anak down syndrome itu bukan kiamat kog," tutur Rainny.
Sumber: http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/140825112724/limit/0/Rainny-Saya-Kecewa-Anak-Saya-Down-Syndrome.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar