Jenny tergesa-gesa mencuci tangannya. Segera setelah itu, ia berlari ke
kelas meninggalkan teman-temannya. Bocah berusia empat tahun ini
membenamkan kepalanya ke dalam tas ransel besarnya. Tak lama kemudian,
suaranya yang lantang membuat saya, yang saat itu berjalan melewati
kelasnya yang terbuka, tercengang melihat ulahnya. "Ibu guru, aku sedang
sembunyi!" Jenny berpikir jika kepalanya tidak terlihat, maka seluruh
tubuhnya pun tidak akan terlihat!
Apa yang Jenny lakukan
mengingatkan saya tentang Tuhan Yang Mahatahu. Tuhan mengenal dan
menyelidiki kita. Dia tahu apa yang kita lakukan, yang juga
dapat diketahui orang lain. Dia tahu keseharian hidup kita: duduk,
berdiri, berjalan, berbaring. Ia bahkan tahu apa yang orang
lain tidak tahu: sesuatu yang tersimpan dalam pikiran kita
serta perkataan yang belum keluar dari mulut kita. Benarlah apa
yang pemazmur katakan bahwa kita tidak mungkin dapat bersembunyi dari
hadapan-Nya.
Disadari atau tidak, mungkin adakalanya Anda dan
saya bertingkah seperti Jenny. Kita berusaha menyembunyikan rapat-rapat
kesalahan kita dari hadapan Tuhan. Kita berlari menjauh dari-Nya,
berpikir bahwa kita dapat hidup tanpa berurusan dengan Tuhan. Betapa
sia-sia hidup seperti itu! Pemahaman bahwa Tuhan Mahatahu seharusnya
membuat kita tidak lagi berlari dan bersembunyi dari Tuhan, tetapi
justru membawa diri kita untuk senantiasa dikenal dan diselidiki oleh
Tuhan. Membuka diri untuk ditegur, diperbaiki, dan dibentuk semakin
serupa dengan Kristus --SWS
source: http://www.alkitabku.com/id/daily-devotional?date=2012-01-10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar