AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Rabu, 27 Agustus 2014

Renungan Harian: Bumerang

Bacaan: Amsal 15:1-4,23

Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!- Amsal 15:23



Ingat Australia, Anda pasti ingat dengan bumerang, alat berburu yang sangat khas dari suku Aborigin. Bumerang merupakan salah satu senjata yang unik dibandingkan dengan senjata-senjata lainnya. Apa keistimewaannya? Bumerang akan kembali dengan sendirinya jika tidak mengenai sasaran. Adanya pergeseran titik berat pada bumerang menyebabkan perputaran ke arah semula. 

Geli juga ketika ingat pengalaman sederhana ini. Saya ada janji untuk ketemu dengan salah seorang teman. Karena teman tak kunjung datang, tak ada salahnya saya jalan-jalan di sekitar tempat itu dan mulai melihat barang-barang yang dipajang di sana. Just killing time, demikian pikir saya. Lalu ketika melihat sebuah barang yang cukup menarik, saya iseng bertanya harganya meski tidak ada niatan sama sekali untuk membeli barang itu. Ketika penjual menyebutkan harganya, sekali lagi saya iseng untuk menawar dengan harga yang sangat rendah, karena memang saya tidak ada niat sama sekali untuk membeli barang itu. Yang membuat saya jadi gelagapan adalah ketika si penjual tahu-tahu menurunkan barang itu dan memberikannya kepada saya, tanda jadi transaksi. Cukup menyesal karena saya sebenarnya hanya iseng saja, tapi sekarang harus merogoh kocek untuk barang yang tak ingin saya beli. Meski demikian, bersyukur karena saya dapat sebuah pelajaran berharga, hati-hati dengan setiap kata yang keluar dari mulut kita, karena itu bisa menyulitkan kita.

Bumerang bisa jadi senjata makan tuan, demikian juga halnya dengan perkataan yang keluar dari mulut kita. Perkataan yang tak tepat waktu untuk diucapkan, perkataan yang tidak tepat kepada siapa harus dikatakan, perkataan kosong, sembrono dan perkataan yang sia-sia kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya. Itu sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan, bukannya berkata-kata dulu baru kemudian berpikir dengan apa yang sudah dikatakan. Kalau kita mau sedikit lebih jujur, bukankah banyak kesulitan dan masalah yang kita hadapi sekarang ini sebagai akibat perkataan kita yang sembrono dan tak tepat pada waktunya?

Orang bijak mengeluarkan perkataan yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada orang yang tepat.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/kiat-sukses/bumerang.html
READ MORE - Renungan Harian: Bumerang

Renungan Harian: Before & After

Bacaan: Roma 12:1-2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu...- Roma 12:2



"Hei, coba liat nih! Asik banget kayanya, ya! Kita musti coba, nih!" seru Mimi si ceriwis sambil menyodorkan selembar brosur kecantikan. Rupanya ada sebuah klinik kecantikan yang baru aja dibuka di dekat kampus kami. Mimi barusan mendapatkan promosinya. Di brosur itu tertera foto "sebelum" dan "sesudah" menjalani terapi kecantikan. Cewek yang semula gemuk jadi langsing. Yang kulitnya bopeng-bopeng jadi mulus. Yang kulitnya hitam jadi putih bersih. Yang botak jadi berambut panjang indah terurai. Pokoknya klinik itu komplit banget fasilitas dan layanannya. 

Dengan foto "Before" and "After", banyak orang jadi pengen mencoba terapi di klinik itu. Kalo seandainya gambar sebelum dan sesudah sama aja, nggak jauh bedanya, tentu orang nggak akan berminat buat mengikuti terapi kecantikan itu. Buat apa bayar mahal-mahal kalo hasilnya sama aja. 

Sebenernya hidup kita ini bagaikan brosur kecantikan itu. Kita bisa membuat orang tertarik untuk datang kepada Tuhan kalo hidup kita yang sekarang berbeda dari yang dulu. Sejak kita kenal Tuhan dan lahir baru, sikap hidup, tutur kata, perbuatan dan pemikiran kita jadi lebih indah dan nggak amburadul seperti dulu lagi. Perbedaan itu terpancar jelas dalam kehidupan kita. Tanpa perlu bersikap sok rohani pun, orang akan tau ada kemuliaan Tuhan terpancar dari hidup kita sehari-hari. Tapi kalo hidup kita tetep sama hancurnya, nggak mungkin orang akan tertarik untuk mengenal Kristus. Nah, sekarang coba kita cek hidup kita ini. Sudahkah kita menjadi "brosur" yang berguna mengundang orang datang kepada Tuhan? Kalo belum, masih ada kesempatan untuk mengubahnya. Jadilah pribadi yang berbeda setelah mengenal Kristus.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/mudaremaja/before_after.html
READ MORE - Renungan Harian: Before & After

Renungan Harian: Aturan 24 Jam

Bacaan: Efesus 4:26-27

Apabila kamu menjadi marah, janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu- Efesus 4:26


Sewaktu liburan, teman saya yang bekerja di luar kota membawa sebuah cerita yang membuat hati saya gemetar. Dia menceritakan ada sebuah keluarga dengan seorang anak kecil yang manis, lucu dan pandai. Dalam usianya yang masih masih balita, anak ini sangat aktif selayaknya anak kecil seusianya. Singkat cerita, keluarga ini membeli sebuah mobil baru dengan sistem kredit. Sang anak yang sedang senang menggambar sering mencoret-coret di segala tempat ia berada, termasuk di tembok-tembok rumahnya. Pada saat rumah sepi, orang tuanya bekerja dan pembantu sedang mengerjakan sesuatu, anak itu menemukan sebuah paku dan terpikir olehnya untuk menggambar sesuatu. Tanpa banyak pertimbangan, dengan lugunya ia mencoretkan paku di mobil ayahnya tersebut, tentu saja dengan lukisan terindah yang ia bisa lakukan. 

Ketika orang tuanya pulang, sesuatu yang bisa ditebak terjadi. Mereka sangat marah dan memukul tangan kecil yang dipakai untuk menggambar dengan sebuah rotan.Tangan kiri yang tidak berbuat pun terpaksa kena imbasnya. Hari berikutnya sang pembantu melaporkan kalau keadaan adek (panggilan sayang untuk sang anak) demam tinggi, tetapi sang orang tua masih marah dan hanya memberikan obat penurun panas. Setelah beberapa hari sang anak semakin parah, baru setelah itu mereka membawanya kerumah sakit. Betapa sangat sangat mengejutkan, luka memar di kedua tangan sang anak ternyata sudah membusuk dan satu-satunya jalan adalah amputasi. Tidak terbayangkan penyesalan kedua orang tuanya, apalagi sang ayah ketika mendengar permintaan anaknya, “Yah....Adek janji tidak akan nakal lagi, Adek janji tidak akan mencoret mobil ayah lagi, tapi tolong kembalikan kedua tangan Adek!”

Ini adalah sebuah kisah nyata tentang aturan 24 jam. Kita harus memadamkan amarah kita sebelum matahari terbenam. Banyak orang melupakan aturan ini dan ketika sadar, penyesalan selalu saja datang terlambat. Dalam ayat selanjutnya dikatakan “dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis“ (Efesus 4:27). Ini menandakan bahwa ada prakarsa lain yang akan ikut ambil keuntungan dari masalah kita. Apapun yang sedang kita hadapi saat ini marilah kita mencoba untuk tenang dan sabar, agar kita tidak dikuasai oleh amarah yang berlarut-larut sehingga mengakibatkan penyesalan yang tiada henti.

Jika hari ini Anda sedang dikuasai marah, ingatlah bahwa aturan 24 jam harus berlaku. 

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/renungan-kristen.html
READ MORE - Renungan Harian: Aturan 24 Jam

Keaksian: Rainny: Saya Kecewa Anak Saya Down Syndrome

Rainny, seorang ibu yang merasa terpukul dan kecewa kepada Tuhan sebab harus menerima kenyataan bahwa putranya Aurel lahir dengan keterbelakangan fisik dan mental yang disebut dengan down syndrome. Rainny kecewa sebab Tuhan seakan memberinya beban berat yang harus ditanggung seumur hidupnya.


"Yang saya pertanyakan kepada Tuhan: Kenapa sih harus saya? Saya terbangun malam, saya marah sama Tuhan dan  itu beberapa kali terjadi. Dan anak down syndrome ini kan hypotonus, jadi otot-ototnya lemah, dia tidak bisa mengunyah, dia tidak bisa waktu dia bayi dia tidak bisa nyedot susu," ujar Rainny.


Rainny kerap kali mengeluh dan marah saat menghadapi masa-masa yang sangat melelahkan ketika harus mengurus seorang Aurel dengan kelemahannya yang sangat kompleks itu. Hingga disuatu titik, Rainny menyadari bahwa Aurel pasti memiliki potensi meski mengalami keterbatasan.


Selama 12 tahun merawat dan membesarkan Aurel, Rainny tak sekalipun menyerah untuk mengoptimalkan kemampuan Aurel. Aurel pun aktif terlibat dibidang sosial serta memiliki minat dan bakat yang luar biasa di bidang seni dan musik.  Dari sanalah Aurel mulai membuktikan bahwa keterbatasan yang dimilikinya bukan menjadi penghalang bagi dirinya menjadi anak yang berprestasi dan mampu membanggakan sang bunda, Rainny.


Aurel terus mengasah bakat bermain perkusi serta melukis yang membawanya meraih berbagai prestasi, seperti pernah menggelar pameran lukis sendiri, ikut dalam berbagai event charity serta berbagai music show. "(Aurel) belajar melukis dengan bermain perkusi di satu tempat seperti sanggar, yang memang mereka concern sekali sama anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dan ternyata dia berkembang, progresnya bagus sekali dari konsentrasinya juga meningkat," terang Rainny.  


Saat ini, Aurel bahkan mulai mengasah bakatnya dalam bermain Piano. "Saya kaget sekali karena adiknya les Piano, baru pertama kali trus dia bisik-bisik sama saya: Mah, abang mau belajar Piano. Buat saya apapun yang saya lakukan toh hanya pengen buat dia happy, kalau dia nggak happy buat apa saya pikir".


Kehadiran seorang anak dalam keluarga adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Kelemahan fisik bukanlah sebuah kekurangan yang harus terus diratapi, tapi justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan dinyatakan untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang berharap kepada-Nya.

"Saya sebetulnya hanya pengen, selain untuk Aurelnya sendiri pasti dia bangga terhadap dirinya sendiri. Itu yang paling penting dan juga saya mau menunjukkan kepada orang-orang bahwa punya anak down syndrome itu bukan kiamat kog," tutur Rainny.

Sumber: http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/140825112724/limit/0/Rainny-Saya-Kecewa-Anak-Saya-Down-Syndrome.html
READ MORE - Keaksian: Rainny: Saya Kecewa Anak Saya Down Syndrome

Kesaksian: Hendrikus Arie, Muliakan Tuhan Lewat Dunia Menggambar

Tidak banyak orang yang mau memilih berkarir di dunia karikatur. Satu dari sedikit orang itu ternyata adalah seorang anak muda yang begitu cinta Tuhan, yakni Hendrikus David Arie Mulyatno. Berikut adalah sepenggal kisah hidup Arie - demikian Hendrikus David Arie Mulyatno disapa - dan dunia gambar-menggambarnya:

Sejak masih sangat kecil, Arie – demikian Hendrikus David Arie Mulyatno – memang sudah menyukai dunia melukis. Lewat tontonan televisi, ia pun mulai bereksperimen menggambar di kertas. Lama-kelamaan hal itu akhirnya mendorongnya untuk bercita-cita untuk menjadi tukang gambar atau bahkan tentara.  

Adapun sebagian besar tema lukisan yang dibuatnya ketika itu adalah berkaitan dengan keadaan-keadaan sosial seperti tukang jualan atau keadaan saat banjir. Ketika usia bertambah dan akhirnya bekerja, ia pun memilih masuk ke perusahaan media cetak.  

Di perusahaan media cetak ini, Arie semakin mendalami karikatur khususnya yang berkaitan opini maupun editorial. Berkat kerja kerasnya, karya karikatur yang berjudul "Rest In Peace (RIP) Penegakan Hukum" meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2013.

Arie sungguh bersyukur kepada Tuhan mendapat penghargaan tersebut. Ia berterima kasih karena Tuhan telah memberinya kesempatan untuk meraih anugerah prestisius di dunia kewartawanan di Indonesia.

Semakin hari bergelut di dunia karikatur, Arie kian menyadari bahwa Tuhan sungguh-sungguh berkarya di dalam hidupnya. Lewat talenta menggambar yang dimiliki, ia tidak ragu untuk mengembalikannya kepada Tuhan lewat pelayanan yang diambilnya di gereja saat ini yakni sebagai illustrator majalah dan pengajar gambar bagi anak-anak.

Sampai nafas berakhir dan mata menutup, Arie tidak akan berhenti untuk menggambar, melukis, apalagi membuat karikatur. Sebab, baginya itu adalah media untuk menunjukkan kepada sesama manusia betapa mulia dan besarnya Tuhan yang Dia sembah, Yesus Kristus Sang Juruselamat.

Sumber: http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/140711161352/limit/0/Hendrikus-Arie-Muliakan-Tuhan-Lewat-Dunia-Menggambar.html
READ MORE - Kesaksian: Hendrikus Arie, Muliakan Tuhan Lewat Dunia Menggambar

Kesaksian: Eka Budianta, Ungkapkan Kecintaan Akan Ciptaan Tuhan Lewat Tulisan

Eka Budianta, pria bernama asli Christophorus Apolinaris Eka Budianta adalah seorang sastrawan yang telah banyak menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam bentuk tulisan baik berupa buku, essay, cerpen maupun puisi. Sejumlah karya itu bahkan mendapat beragam penghargaan dari pemerintah. 

Mantan wartawan dan koresponden Jepang ini mengaku memakai bakat menulisnya sebagai saksi untuk menyatakan kebaikan dan kebesaran Tuhan atas alam semesta. Melalui tulisan, Eka menuangkan berbagai pemikiran serta rasa syukur-Nya atas kebaikan Tuhan dan ciptaan-nya yang bermanfaat bagi manusia kepada orang lain. "Kita harus berterima kasih dan kita mencermati ciptaan-ciptaan Tuhan itu, menghargainya, merawatnya dan membuat orang lain sayang kepadanya, maka itulah saya menulis buat buku, buat cerpen, buat puisi dan lain-lain," ujar Eka.

Di tengah semakin tingginya pencemaran lingkungan, rasa prihatin Eka mendorongnya untuk menggalakkan solusi lewat pemikiran-pemikiran itu. "Saya menulis itu untuk membuktikan kita mencintai ciptaan Tuhan. Setiap orang kalau mau mencintai lingkungan harus cermat mempelajari lingkungannya, mengenal lingkungannya dengan baik".

Selain itu, ia menyampaikan agar setiap orang harus mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan dan menjaga lingkungan, serta mengajak orang lain untuk mencintai lingkungan itu sendiri. Konsistensi yang ditunjuan sosok Eka sebagai pecinta lingkungan adalah cinta kasih, dalam artian bahwa setiap orang patut mengasihi, memahami dan memperbaiki tingkah laku terhadap segala hal di sekitarnya termasuk lingkungan.

Profesinya sebagai sastrawan hingga pengamat lingkungan diyakini pria yang juga mengemban tugas sebagai pengurus dalam mitra lingkungan ini sebagai sebuah jalan yang telah dituliskan oleh Tuhan.  Ia percaya bahwa riwayat hidup setiap orang sudah dituliskan oleh sang pencipta.

"Jalan hidup kita, siapa-siapa yang akan kita temui, saya percaya bahwa pada lazimnya riwayat hidupnya Eka, semua itu sudah ditulis dalam buku besar Tuhan, tinggal kita ini menjalani hidup sebaik-baiknya".

Ia pun berpesan agar manusia tetap cermat terhadap hal-hal yang sederhana seperti mencintai lingkungan. Dengan sikap itu, ia percaya bahwa apapun di sekitar manusia dapat dijadikan sebagai sumber berkah, sehingga kita dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. "Kalau kita bisa memetik inspirasi dari sebatang pohon, dari selembar daun pun bisa dapat uang, bisa dapat nafkah, bisa hidup. Mencintai lingkungan itu justru memuliakan Tuhan dan mendapatkan berkah dari Tuhan," pungkasnya.
READ MORE - Kesaksian: Eka Budianta, Ungkapkan Kecintaan Akan Ciptaan Tuhan Lewat Tulisan

Humor: Handuk Terbaik

Seorang istri mengatakan kepada suaminya, yang baru saja pulang dari kantor, bahwa pembantu mereka pada hari terahir kerjanya telah mencuri dua handuk kesayangan mereka sebagai tanda perpisahan.

"BERANI SEKALI DIA!" kata sang suami dengan suara keras.

"Iya, Pa!" kata sang istri, "padahal dua-duanya adalah handuk terbaik kita lho, Pa. Itu lho, yang kita ambil dari Hotel Hilton waktu liburan Natal tahun lalu."

Setiap orang mendapat ganjaran sesuai dengan kata-kata dan
perbuatannya; masing-masing diberi upah yang setimpal. 

[Sumber: http://jokes.ochristian.com/Home/Our_Best_Towels.shtml]
READ MORE - Humor: Handuk Terbaik

Humor: Khotbahnya Membosankan

Seorang pendeta senior pergi untuk menjalani libur tahunannya selama seminggu. Ia menyerahkan pimpinan kebaktian Minggu kepada pendeta pembantunya. Setelah kembali dari liburan, ia bertanya ke seorang jemaat bagaimana pendeta pembantunya memimpin kebaktian minggu yang lalu.
Jawab anggota jemaat itu, "Bagaimana ya, khotbahnya amat membosankan. Tidak ada isinya."
Ketika bertemu dengan pendeta pembantunya, ia menanyakan hal yang sama kepadanya.
Si pendeta muda itu menjawab, "Cukup baik. Namun, aku tidak punya waktu untuk mempersiapkan khotbahku, untungnya aku menemukan salah satu naskah khotbahmu. Kemudian, aku menggunakannya untuk memimpin kebaktian Minggu."

Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

[Sumber: Buku "Kumpulan ilustrasi dan humor Rohani 1"; Hlm. 92]
READ MORE - Humor: Khotbahnya Membosankan

Humor: Mengampuni

Pak Panurata yang sedang asyik melihat siaran langsung sepak bola di televisi, meminta Iyem,pembantunya, untuk membuatkan secangkir kopi susu. Iyem bergegas ke dapur. Tak lama kemudian terdengar suara ribut.

Pak Panurata: "Suara apa, Yem?"

Iyem: "Maaf, Tuan, saya terpeleset. Cangkirnya jatuh dan pecah."

Pak Panurata: "Enak sekali kamu minta maaf. Tidak bisa! Kamu harus bertanggung jawab atas keteledoranmu."

Iyem: "Baiklah, Tuan. Kalau Tuan tidak memberi maaf pada saya, saya akan mengganti cangkir ini."

Pak Panurata: "Nah, itu baru tindakan orang yang dewasa."

Iyem: "Tapi saya tidak punya uang,Tuan. Karena itu, dengan terpaksa saya minta gaji bulan lalu dan gaji bulan ini yang Tuan belum bayarkan pada saya."

Pak Panurata: "Aduh, maaf, aku lupa belum memberimu gaji bulanan. Begini saja. Karena aku sedang tidak punya uang, kita saling memaafkan saja. Gelas yang pecah tadi tidak usah ditukar. O ya, gajimu akan kubayar bulan depan saja ya, Yem..."

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. 
(Efesus 4:32)

[Sumber di sunting dari: Buku "Merenung sambil Tersenyum, Tersenyum sambil Merenung 2"; hlm. 32]
READ MORE - Humor: Mengampuni

Humor: Situasi yang Aneh

"Saya merasa berada dalam keadaan yang aneh kemarin pagi," kata seorang suami kepada temannya.

"Mengapa bisa demikian?"

"Mengapa? Saya pulang terlambat, lalu istriku mendengar kedatanganku dan berkata, 'John, sekarang jam berapa?' kemudian aku menjawab, 'Baru jam dua belas, sayang,' dan saat itu juga jam kukuk kami berbunyi sebanyak tiga kali."

"Kemudian apa yang kau lakukan?"

"Apa yang kulakukan? Aku tetap berdiri di sana, kemudian mengatakan 'kukuk' selama sembilan kali."

Orang baik dituntun oleh kejujurannya; orang yang suka bohong dihancurkan oleh kebohongannya.  

[Sumber: http://jokes.ochristian.com/Men/An_Awkward_Situation.shtml]
READ MORE - Humor: Situasi yang Aneh

Selasa, 26 Agustus 2014

Cerita Inspiratif: Iman Seorang Anak

Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?

Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"

‎"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?"

Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."

Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.
 
SILAHKAN DIBAGI-BAGIKAN KEPADA SIAPAPUN SAJA KEPADA TEMAN SAHABAT SAUDARA DAN HANDAI TAULAN... SAMPAIKANLAH KEPADA DUNIA BIAR MEREKA MELIHAT DAN MENGERTI BAHWA TUHAN SUDAH DEKAT DAN BIARLAH KITA DENGAN IMAN PERCAYA YAKIN TURUT MENGAMBIL BAGIAN MENJADI PENJALA-PENJALA MANUSIA DI AKHIR JAMAN INI,,,, HALELUYA TERPUJILAH NAMA YESUS DAN MARI TERUS KITA TINGGIKAN DAN MULIAKAN DIA,, HANYA BAGI YESUS SEGALA HORMAT DAN KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA...♥♥♥ dengan kasih saya kepada anda semua sahabat-sahabat didalan YESUS,,, =)
READ MORE - Cerita Inspiratif: Iman Seorang Anak

Renungan Harian: Cermin yang Retak

Ibrani 11:31
Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dgn orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Robert Schuller dalam buku Kisah Kasih Allah bercerita tentang sebuah karya mozaik di istana kerajaan Teheran. Karya mozaik itu adalah salah satu karya terindah di dunia. Namun, siapa menduga bahwa mozaik itu terbuat dari sebuah cermin pecah.

Mulanya, seorang arsitek memesan cermin dari Paris untuk dipasang di tembok istana. Ketika pesanan itu datang, alangkah kecewanya mereka karena cermin itu sudah pecah. Sang kontraktor bermaksud membuang pecahan cermin itu, tetapi si arsitek justru menggunakan pecahan-pecahan cermin itu untuk membuat mozaik indah yang terdiri dari serpihan kaca yang berwarna perak, berkilau dan memendarkan cahaya.

Kisah Rahab juga serupa mozaik indah. Ia adalah perempuan kafir dan seorang pelacur. Namun, karena imannya kepada Tuhan dan tindakannya yang berani menyelamatkan para pengintai, Rahab diselamatkan. Ketika itu seluruh Yerikho dicekam rasa takut terhadap Israel (ayat 9-11), tetapi Rahab tidak membiarkan ketakutan maupun masa lalunya yang kelam menghambatnya. Ia berpaling kepd Tuhan. Tuhan pun menghargai iman Rahab. Ia dan seisi keluarganya tidak hanya terhindar dr pemusnahan (Yosua 6:25).

Setiap kita pernah membuat kesalahan pada masa lalu. Bahkan mungkin, kita punya masa lalu yang begitu kelam. Mungkin kita merasa hidup kita sudah hancur. Namun, kisah Rahab mengingatkan kita; Tuhan sanggup mengubah hidup yang hancur sekalipun, menjadi baru. Seperti apa pun hidup kita, jika dibawa ke hadapan-Nya, akan diubah menjadi karya seni yang indah dan  berharga.

Di tangan Tuhan Yesus, kerikil bisa menjadi mutiara. Karena kita berharga di mata Tuhan…!!

READ MORE - Renungan Harian: Cermin yang Retak

Kesaksian: Welyar Kauntu - Singing from heart

Kesaksian dari Bpk Welyar Kauntu (composer ‘Walau Seribu Rebah’, and many more) yang sangat berkesan dalam batin saya dan mempengaruhi cara saya menyembah Tuhan…

Beliau bercerita dalam satu kunjungan ke panti asuhan, saat pujian penyembahan dinaikkan, beliau memainkan gitar dan menaikkan suatu pujian bersama-sama anak panti asuhan tersebut. Siapa dong yang tidak kenal the golden voice-nya beliau…

Tapi Tuhan menyuruh beliau untuk memperhatikan seorang anak di pojokan yang sedang berusaha ikut menyembah Tuhan. Anak ini gagu, bicaranya tidak jelas, mungkin penderita bisu tuli. Kalimatnya……..hanya terdengar seperti kumpulan huruf vokal saja tanpa konsonan “aaa…uuua …iiiiaaa…aauu.” dengan nada yang fals habis.

Tapi dia menyanyi segenap hati, bahkan airmata pun menetes membasahi wajahnya.

Saat itu Tuhan berbicara kepada  Bapak Welyar Kauntu….
di telingaKu apa yang anak ini nyanyikan sangat merdu sekali, jauh lebih merdu dari apa yg engkau nyanyikan”.

Bagi manusia, perkataan anak itu tidak dapat dimengerti.
Tapi Tuhan sangat mengerti… every single word.

Di telinga manusia anak ini jelek sekali menyanyinya dan tidak ada merdu-merdunya sama sekali.
Di telinga Tuhan suara anak ini merdu sekali. Karena ia menyanyi dgn hatinya.
Mungkin kalau ada kontes “Heaven Idol” dan Tuhan menjadi jurinya, anak ini akan menjadi pemenangnya.

For the Lord sees not as man sees…

Mari kita belajar memandang seperti Tuhan memandang.
Bagi Tuhan, ‘hati’ itu adalah segalanya. Bukan kemasannya. Oleh sebab itu mari kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Tuhan Yesus memberkati.

source: http://www.ceritakristen.org/category/kesaksian
READ MORE - Kesaksian: Welyar Kauntu - Singing from heart

Cerita Inspiratif: Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) mengadakan “permainan”.

Ibu Guru menyuruh tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.

Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa … tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5.

Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci.

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru: “Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?”

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan. Ibu Guru: “Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain.

Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi.

Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup? Alangkah tidak nyamannya..
READ MORE - Cerita Inspiratif: Busuknya Kebencian

Cerita inspiratif: Mana Bisa Sembunyi ?

Jenny tergesa-gesa mencuci tangannya. Segera setelah itu, ia berlari ke kelas meninggalkan teman-temannya. Bocah berusia empat tahun ini membenamkan kepalanya ke dalam tas ransel besarnya. Tak lama kemudian, suaranya yang lantang membuat saya, yang saat itu berjalan melewati kelasnya yang terbuka, tercengang melihat ulahnya. "Ibu guru, aku sedang sembunyi!" Jenny berpikir jika kepalanya tidak terlihat, maka seluruh tubuhnya pun tidak akan terlihat!

Apa yang Jenny lakukan mengingatkan saya tentang Tuhan Yang Mahatahu. Tuhan mengenal dan menyelidiki kita. Dia tahu apa yang kita lakukan, yang juga dapat diketahui orang lain. Dia tahu keseharian hidup kita: duduk, berdiri, berjalan, berbaring. Ia bahkan tahu apa yang orang lain tidak tahu: sesuatu yang tersimpan dalam pikiran kita serta perkataan yang belum keluar dari mulut kita. Benarlah apa yang pemazmur katakan bahwa kita tidak mungkin dapat bersembunyi dari hadapan-Nya.

Disadari atau tidak, mungkin adakalanya Anda dan saya bertingkah seperti Jenny. Kita berusaha menyembunyikan rapat-rapat kesalahan kita dari hadapan Tuhan. Kita berlari menjauh dari-Nya, berpikir bahwa kita dapat hidup tanpa berurusan dengan Tuhan. Betapa sia-sia hidup seperti itu! Pemahaman bahwa Tuhan Mahatahu seharusnya membuat kita tidak lagi berlari dan bersembunyi dari Tuhan, tetapi justru membawa diri kita untuk senantiasa dikenal dan diselidiki oleh Tuhan. Membuka diri untuk ditegur, diperbaiki, dan dibentuk semakin serupa dengan Kristus --SWS

source: http://www.alkitabku.com/id/daily-devotional?date=2012-01-10
READ MORE - Cerita inspiratif: Mana Bisa Sembunyi ?

Cerita inspiratif: Empat Ekor Binatang

Dalam sebuah kapal ada 4 ekor hewan yang menemani seorang nahkoda. Hewan itu ialah ayam, gajah, harimau dan tikus. Suatu hari keempat hewan itu berkumpul dan menceritakan kehebatan masing-masing.

Kata Ayam, "Aku selalu memberi telur kepada nahkoda kita. Berkat aku, dia dapat makan enak dan bergizi."

Gajahpun tak mau kalah, "Aku kuat, aku selalu membantu nahkoda kita untuk mengangkat barang-barang berat."

Harimau menimbrung, "Kalau aku terkenal sakti dan selalu dapat memenangkan setiap pertempuran, aku selalu melindungi nahkoda kita dari serangan bajak laut dan orang-orang jahat".

Hanya tikus yang terdiam. Ketiga hewan lainnya memandang dia katanya : "Tikus apa fungsimu di sini, hanya engkau yang tak mempunyai fungsi di sini.hahahaha". Mereka mengejek tikus itu.

Suatu hari kapal itu terantuk pada tonjolan karang dan bocor. Keempat hewan itu dan nahkodanya panik. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka lakukan karena lokasi kebocoran berada di tempat tersembunyi sehingga tidk bisa ditemukan. Tikus berpikir sejenak kemudian berkata, "Teman-teman mungkin inilah saatnya aku dapat berguna bagi kalian."

Lalu tikus itu mulai bergerak. Dengan tubuh mungil dan lonjong itu dia begitu mudah masuk ke sela-sela kayu untuk menemukan sumber kebocoran itu. Akhirnya kapal itu dapat diselamatkan.

Nahkoda itu berkata : "Untung ada kamu tikus, kalau tidak kita bisa celaka". Ketiga temannya pun tertunduk malu karena mereka telah mengejek tikus itu.

Demikianlah TUHAN memberikan kepada kita semua talenta masing masing. Tidak ada orang bodoh yang ada hanya orang yang tidak sadar akan bakat yang diberikan TUHAN kepada kita. Janganlah mengejek dan saling merendahkan tetapi hendaklah saling melengkapi untuk hidup yang lebih baik.

source: http://www.pondokrenungan.com by Thomas (KMK St Petrus Sby - setiawan_cf@yahoo.com)
READ MORE - Cerita inspiratif: Empat Ekor Binatang