AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Senin, 23 Desember 2013

Cerita Inspiratif: Biarlah Tuhan Yang Mengemudikan Hidup Kita

Kita tidak pernah mempertanyakan ke mana sopir bus kota yang kita tumpangi akan membawa busnya. Tetapi kita sering mempertanyakan Tuhan, kemana Dia akan membawa hidup kita ?

Seorang ayah mengajak puterinya, Asa, 6 tahun, mengendarai mobil menuju ke sebuah museum. Sudah lama Asa menginginkannya. Si Ayah kebetulan hari itu mengambil cuti dan sengaja mengantar anaknya ke tempat yang sudah lama diimpikan Asa itu tanpa didampingi Bunda.

Di perjalanan, tak hentinya Asa bertanya kepada si Ayah, "Ayah tahu tempatnya?", tanya Asa yang duduk di samping kemudi Ayah.

"Tahu, jangan kuatir ..., " jawab Ayah sembari tersenyum.

"Emang Ayah tahu jalan-jalannya ?"

"Tahu, jangan kuatir ..."

"Benar, tidak kesasar Ayah ?"

"Benar, jangan kuatir ...," jawab Ayah tetap dengan sabar.

"Nanti kalau Asa haus, bagaimana ?"

"Tenang, nanti Ayah beli air mineral ..."

"Terus kalau lapar?"

"Tenang, Ayah ajak mampir Asa ke restoran ..."

"Emang ayah tahu tempat restorannya ?"

"Tahu, sayang ..."

"Emang ayah bawa cukup uang ?"

"Cukup, sayang ..."

"Kalau Asa pengin ke kamar kecil ?"

"Ayah antar sampai depan pintu toilet wanita ..."

"Emang di musium ada toiletnya ?"

" Ada , jangan kuatir ..."

"Ayah bawa tissue juga ?"

"Bawa, jangan kuatir ...," kata ayah sembari membelokkan mobilnya masuk jalan tikus, karena macet.

"Kok Ayah belok ke jalan jelek dan sempit begini ?"

"Ayah cari jalan yang lebih cepat ... supaya Asa bisa menikmati museum lebih lama nanti ..."

Tidak berapa lama, Asa kemudian tidak bertanya-tanya lagi. Giliran sang Ayah yang bingung,
"Kenapa Asa diam, sayang?"

"Ya, Asa percaya Ayah deh! Ayah pasti tahu, akan antar dan bantu Asa nanti!"

Kita ini seperti Asa si anak kecil ini. Kita bertanya banyak hal mengenai apa yang kita hadapi dan terjadi dalam hidup kita. Terlalu banyak khawatir apa yang akan kita hadapi. Padahal sesungguhnya Tuhan "sedang mengemudi" buat kita semua.

Kadang Ia membawa ke "gang sempit" yang barangkali tidak enak, tetapi itu semua untuk menghindari "kemacetan" di jalan yang lain. Kadang Ia memperlambat "kendaraan-Nya", kadang mempercepat. Semuanya ada maksudnya.

Ada baiknya kalau kita menyerahkan hal-hal yang di luar jangkauan kita kepada-Nya. Biarkan Dia berkarya atas hidup Anda, biarkan Dia mengemudikan hidup Anda, sebaliknya fokuskan hidup Anda kepada hal-hal yang Anda bisa kerjakan di depan mata, dengan berkat kemampuan yang Anda sudah miliki.
Sumber: http://www.klinikrohani.com/2008/01/biarlah-tuhan-yang-mengemudikan-hidup.html
READ MORE - Cerita Inspiratif: Biarlah Tuhan Yang Mengemudikan Hidup Kita

Senin, 25 November 2013

Renungan Harian: Kesungguhan

Bacaan: Pengkhotbah 9:10-12

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,... - Pengkhotbah 9:10


Sebelum buku Being Happy! tulisan Andrew Matthews laris sedemikian rupa, naskah tersebut sudah mengalami penolakan berkali-kali dari penerbit, apalagi buku tersebut ditulis oleh pengarang baru yang belum punya nama. Karena tidak ada yang mau, maka Andrew Matthews menggandeng penerbit kecil melakukan penjualan langsung ke konsumen! Membawa mikrofon sendiri ke hampir tiap toko buku, promosi di banyak SMU dan Universitas, di pabrik, di penjara, bahkan di mal-mal. Dari toko ke toko, dari kota ke kota, dari negara ke negara, sampai akhirnya buku tersebut memasuki pasar internasional. Ketika ditanya bagaimana ia bisa menjual buku sampai jutaan copy dan diterjemahkan dalam banyak bahasa, Andrew Matthews menjawab, “Saya promosi buku ini selama enam tahun, terbang beribu-ribu mil, berceramah 500 kali, diwawancarai ribuan kali dan .. kehilangan tas 23 kali!”

Kisah sukses yang sangat inspiratif tersebut memunculkan satu rahasia sukses yaitu kesungguhan. Setiap usaha yang dilakukan dengan penuh kesungguhan akan selalu berakhir dengan kesuksesan. Bahkan ketika usaha tersebut kelihatannya kurang berprospek, memiliki pangsa pasar yang kecil, persaingan yang ketat, bahkan marjin yang tipis, namun jika dijalankan dengan serius dan penuh kesungguhan, usaha tersebut pasti berhasil. Sebaliknya sebuah usaha dengan prospek sebagus apapun, namun jika tidak dijalankan dengan kesungguhan, hasilnya tidak akan pernah maksimal.
Usaha sekecil apapun menuntut kesungguhan, sikap yang profesional, layanan konsumen bak hotel berbintang, dan sumber daya manusia yang benar-benar berkompeten di bidangnya. Hanya dengan cara ini, usaha tersebut bisa berkembang dan menjadi besar. Jika hari ini kita belum mencapai kesuksesan, siapa tahu itu karena diri kita yang belum memiliki kesungguhan dan belum memaksimalkan potensi diri. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan kita dengan kualitas yang terbaik, sebab hanya itulah kunci untuk kita bisa meraih keberhasilan.

Setiap usaha selalu membutuhkan kesungguhan untuk mencapai kesuksesan.
READ MORE - Renungan Harian: Kesungguhan

Rabu, 30 Oktober 2013

Kesaksian: Bong Chandra

Bong Chandra, pemuda usia 24 tahun ini dikenal sebagai “Motivator Termuda di Asia”. Ia berhasil menjadi seorang milyader di usia yang sangat muda, tentu saja hal tersebut membuatnya menjadi idola banyak orang. Namun siapa sangka bahwa perjalanannya menuju kesuksesan ternyata penuh liku. Berikut adalah wawancara tim Solusi Life dengan Bong Chandra.

Bagaimana sih ceritanya hingga Anda bisa sukses seperti sekarang ini?
Saya dibesarkan di keluarga yang biasa saja. Orangtua saya seorang pengusaha. Namun saya dibesarkan dalam keadaan penuh kelemahan. Dalam artian yang pertama adalah kelemahan fisik. Waktu saya lahir, saya terkena penyakit flek paru-paru. Jadi waktu kecil saya suka kejang. Akhirnya hal itu membuat tubuh saya sangat kurus, dan hal tersebut membuat saya tidak percaya diri dan kuper.
Hingga pada tahun 1998, pada saat saya kelas 6 SD Indonesia mengalami krisis ekonomi dan kerusuhan. Salah satu yang kena adalah pabrik papa saya. Papa saya bankrupt, sehingga mulai dari kelas 6 SD sampai 2 SMA saya hidup sangat kekurangan.
Saya juga melihat bagaimana ayah saya dari punya pabrik, kerja dengan mesin, kebetulan pabrik kue, jadi buat adonan kue sendiri. Bagaimana keringatnya, bagaimana beliau masuk ke pasar-pasar basah, panas, pada hal usia beliau sudah 50 tahun lebih saat itu.
Saya seringkali juga hanya makan seadanya, dan juga hutang sana dan hutang sini. Bahkan seringkali kalau saya terima telephone di rumah diminta bilang papi ngga ada, mami ngga ada. Karena yang telephone adalah penagih hutang. Listrik dan telephone kami juga sering di putus.
Masa-masa paling pahit bagi saya adalah saat kami sekeluarga harus mengumpulkan uang-uang receh yang ada di sudut-sudut jendela, pojok-pojok lemari. Uang receh bisa buat apa sih? Tapi saking berharganya uang-uang receh itu bisa kami buat bayar listrik atau telephone.

Bagaimana dengan prestasi di sekolah?
Saya tidak punya prestasi sama sekali di sekolah . Seringkali saya hanya fotokopi buku pelajaran karena tidak mampu beli buku baru. Saya hampir tidak naik kelas waktu SMA kelas 2 semester pertama. Raport saya merah 11 pelajaran dari 13 mata pelajaran. Saya menangis, saya sedih sekali. Itu adalah titik paling rendah dalam hidup saya.
Ternyata Bong Chandra pun pernah merasa iri…
Wajar, namanya juga anak muda waktunya aktualisasi diri. Mereka bisa punya handphone baru, saya ngga bisa. Mereka bisa pergi sama keluarganya, saya ngga bisa.
Saat itu ada teman saya yang ngga ada jemu-jemunya menjenguk saya, bukan karena saya sakit, tapi untuk mengajak saya ke gereja. Waktu itu ngga tahu kenapa saya merasa ini saat yang tepat. Akhirnya saya putuskan untuk ke gereja. Di sana saya sadar bahwa selama ini saya masih mengandalkan kekuatan saya sendiri.
Kadang saya bertanya, untuk apa sih Tuhan ciptakan kesulitan. Kenapa Tuhan ciptakan masa-masadown. Akhirnya saya menemukan (jawabannya), ternyata kalau tidak ada masa-masa sulit, tidak ada masa down, manusia akan mengandalkan dirinya sendiri, itu yang saya yakini yang dulunya saya belum yakin.
Ketika mengalami masa sulit, manusia sudah tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri, tidak bisa mengandalkan orangtuanya, orang lain, maka manusia mulai mencari satu pribadi, itulah yang saya alami.
Bong menemukan satu pribadi itu dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Mulai saat itulah paradigmanya mulai berubah.
Kita manusia ini bukan apa-apa, dalam artian kita ini bisa hidup karena anugrah. Kita bisa sehat, bisa makan karena anugrah. Jadi jangan lagi mengandalkan manusia. Jangan lagi percaya sepenuhnya sama manusia. Tapi andalkan dan percayakan sepenuhnya sama Tuhan.
Sekali lagi hidup ini seperti permainan catur. Tuhan baru bisa majukan pionnya kalau kita majukan pionnya. Karena kalau kita majukan pion, satunya hanya diam kan tidak bisa. Jadi kita berharap sepenuhnya pada Tuhan, tapi kita harus berusaha jadi yang terbaik. Jadi dua keseimbangan ini yang menjadi paradigma yang baru ketika saya mengenal Kristus.
Perlahan Bong mulai bangkit..
Yang membuat saya bangkit adalah orang-orang yang saya cintai. Yaitu orang tua saya, adik, pasangan saya dan lain sebagainya. Jadi yang membuat saya bangkit adalah alasan yang kuat, karena saya percaya motivasi terbesar bukanlah ketika kita berjuang untuk diri kita sendiri tapi berjuang untuk orang lain. Saya berkomitmen untuk tidak egois lagi. Dalam arti, saya siap bayar harganya. Dulunya saya nyaman, diam di rumah. Kemudian sudah uangnya terbatas, malah habiskan uangnya ke warnet. Main game, sama teman-teman main basket. Saya bilang, mulai hari ini saya tidak mau egois berpikir untuk diri saya, dan saya mau bangkit, bukan untuk saya tapi untuk mereka.
Demi keluarganya Bong rela bekerja keras..
Saya pernah gonta-ganti pekerjaan, dari pertama serabutan. Saya jualan baju, saya jual parfum, apapun yang bisa saya jual. Saya punya prinsip, lebih baik susah sekarang.
Dan saya bersyukur, karena keluarga kami bankrut dan kami punya keterbatasan, jadi keluarga kami sangat dekat. Yang kedua adalah saya bersyukur, karena hidup saya dari kecil sudah sulit, saya jadi anak yang tidak manja.
Jadi saya balik, dari awalnya saya iri sama teman-teman saya, teman-teman saya harus iri sama saya. Karena apa? Karena mereka tidak mengalami kesulitan yang saya rasakan. Karena mereka tidak mengalami kesulitan, mereka tidak tumbuh sekeras saya. Saya percaya ketika kita tumbuh dalam lingkungan yang keras, maka Tuhan akan menjadikan kita lebih keras.
Kerasnya tekad Bong itulah yang membuat ia tidak pernah menyerah. Berbagai bisnis seperti MLM dan event organizer ia jalani. Untung dan rugi juga silih berganti. Namun ia tidak pernah putus asa.
Luar biasanya, setiap saya jatuh Tuhan angkat saya lebih tinggi. Jadi setiap kali saya jatuh, mentalnya bukannya sama atau lebih rendah, tapi lebih tinggi. Ketika saya pernah jatuh, ternyata Tuhan mempertemukan saya dengan bisnis property.
Di bisnis property inilah Bong Chandra berhasil mencapai kesuksesannya. Ia berhasil menjadi milyader di usia muda dan berhasil mewujudkan impian orangtuanya untuk ke luar negeri. Saat dipuncak keberhasilannya, ia ingin orang lain berhasil juga. Karena itulah ia menjadi seorang motivator. Apa yang menjadi kepuasan Bong saat ia menjadi motivator?
Paling puas adalah saat saya mendapatkan email, atau mendapat mention di twitter saya yang mengatakan hidupnya berubah, mereka jadi memiliki semangat lagi. Pernah saya mendapat email dari orang yang dulu katanya pernah dibilang hampir gila sama orang-orang, dan akhirnya mereka bisa temukan jati diri yang baru. Ada yang pernah hampir bunuh diri, saya bisa bantu mereka. Itulah salah satu yang membuat saya senang memberi motivasi.
Apa arti kesuksesan bagi Bong Chandra?
Buat saya sukses adalah saya bisa menjadi lebih baik dari yang kemarin, itulah yang pertama. Yang kedua, sukses adalah ketika kita bisa mengalahkan diri sendiri. Dalam artian, manusia itu Tuhan kasih potensi yang sangat luar biasa. Jika manusia itu tidak bisa melawan dirinya sendiri maka potensinya akan terhambat. Sukses adalah ketika kita bisa menggunakan talenta yang Tuhan kasih, kita develop sehingga kita bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Dimana peran Tuhan dalam kesuksesan Bong Chandra?
Peran Tuhan Yesus sangat-sangat besar. Terutama dalam filosofi-filosofi hidup saya dalam membangun bisnis. Sebagai contoh, dalam Alkitab ada yang mengatakan barang siapa yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan sorak-sorai. Saya pegang firman Tuhan itu, dan saya lakukan. Dalam artian, ternyata apa yang kita tabur walaupun itu susah, tenang saja, hanya waktu yang akan menentukan segala sesuatunya akan indah pada waktunya. Yang kedua juga, apa yang Tuhan bilang: siapa yang mau lebih tinggi, dia harus mau menjadi yang lebih melayani. Dari situ saya belajar harus senyum kepada orang-orang siapapun itu. Dari situ saya bisa belajar rendah hati.


Prinsip-prinsip apa yang dijalankan Bong Chandra dalam bisnisnya?
Yang pertama adalah prinsip kebenaran, dalam arti kita tidak boleh kompromi. Yang kedua adalah kerjasama.

Apa pesan Bong Chandra untuk hadapi tahun 2012?
Saya percaya bahwa di dalam Tuhan kita bukanlah manusia yang lama tapi manusia yang baru. Jadi saya percaya di dalam Tuhan setiap hari adalah tahun yang baru. Untuk tahun yang baru selalu ada masalah yang baru. Tahun yang baru selalu ada berkat yang baru. Pelajari, evaluasi apa yang sudah terjadi di tahun 2011. Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai akar pahit, jadikan kegagalan sebagai kuliah. Ketika saya ingat uang kuliah yang saya bayar begitu besar, maka saya tidak mau menyia-nyiakan ketika masuk ke tahun yang baru. Demikian juga dengan Anda. Terima kasih, sukses untuk Anda semua, God bless you all.

Sumber: http://nkh-communities.blogspot.com
READ MORE - Kesaksian: Bong Chandra

Minggu, 20 Oktober 2013

Humor: Memalukan

Seorang wanita diundang menghadiri sebuah pesta prasmanan. Ia mengajak seorang pria untuk mendampinginya, namun perilaku pria itu membuatnya malu.
"Sudah empat kali kau bolak-balik mengambil daging panggang dan lobster," tegurnya. "Apa kau tidak malu?"
"Kenapa mesti malu?" kata pria itu. "Aku bilang pada mereka, aku mengambilkannya untukmu."

Sumber: http://kgpmmesiasranomut.blogspot.com/

Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
(Amsal 3:29)
READ MORE - Humor: Memalukan

Selasa, 08 Oktober 2013

Cerita Inspiratif: Kekuatan dan Keberanian

Dibutuhkan kekuatan untuk meyakini sesuatu,
Dibutuhkan keberanian untuk memiliki keraguan.

Dibutuhkan kekuatan untuk menyesuaikan diri,
Dibutuhkan keberanian untuk tampil beda.

Dibutuhkan kekuatan untuk merasakan kepedihan seorang teman,
Dibutuhkan keberanian untuk merasakan pedihan Anda sendiri.

Dibutuhkan kekuatan untuk menyembunyikan kepedihan Anda sendiri,
Dibutuhkan keberanian untuk menunjukkannya pada orang lain.

Dibutuhkan kekuatan untuk waspada,
Dibutuhkan keberanian untuk menurunkan kewaspadaan Anda.

Dibutuhkan kekuatan untuk menaklukan,
Dibutuhkan keberanian untuk menyerah.

Dibutuhkan kekuatan untuk bersabar menerima penghinaan,
Dibutuhkan keberanian untuk menghentikan mereka. 

Dibutuhkan kekuatan untuk berdiri sendiri,
Dibutuhkan keberanian untuk bersandar pada seorang teman.

Dibutuhkan kekuatan untuk mencintai,
Dibutuhkan keberanian untuk dicintai.

Dibutuhkan kekuatan untuk bertahan hidup,
Dibutuhkan keberanian untuk menjalani hidup.

Oleh David L. Griffith (Hak Cipta 1998)


Anda membutuhkan baik kekuatan maupun keberanian untuk menjalani kehidupan ini, namun Anda butuh kebijaksanaan untuk menentukan kapan harus menggunakan keberanian dan kapan harus menggunakan kekuatan. Jika tidak, keduanya bisa berdampak negatif bagi kehidupan Anda.


Amsal 8:12-14
Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.

Inspirationalarchive.com
READ MORE - Cerita Inspiratif: Kekuatan dan Keberanian

Senin, 30 September 2013

Renungan Harian: Tidak ditentukan Orang Lain

"Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka." 
Lukas 6:35

Dua orang sahabat sedang menghampiri kios koran dan membeli beberapa koran serta majalah. Adanya pembelian harusnya membuat penjual koran tersebut senang. Tapi yang terjadi tidaklah demikian. Dia melayani dengan buruk, tidak sopan, dan dengan muka cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual tersebut. Orang pertama bertanya kepada sahabatnya, “Mengapa kamu bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?” Sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak?”

Yes! Itulah pointnya! Jangan pernah biarkan orang lain menentukan cara kita bertindak seandainya orang tersebut sedang melakukan hal yang buruk kepada kita. Sayangnya, sering kali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut.

Harus saya akui, kadang kala saya gagal juga dalam hal ini, khususnya saat saya berkendara. Saat ada mobil lain menyerobot jalan dengan seenaknya, saya tiba-tiba jadi jengkel dan berusaha membalasnya dengan gantian menyerobot jalannya. Tindakan saya dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap saya. Di sisi lain, saya bisa berbuat sedemikian baik, santun, dan luar biasa terhadap orang yang juga melakukan hal yang sama kepada saya. Saat saya merenung-renung tentang hal ini, saya jadi malu sendiri. Mengapa tindakan saya harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, saya harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga punya “penyakit” seperti saya? Jaga suasana hati, jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/
READ MORE - Renungan Harian: Tidak ditentukan Orang Lain

Selasa, 24 September 2013

Kesaksian: Vannes Wu

Vanness Wu adalah dulu mantan Ateis (Tidak mengakui kepercayaan adanya TUHAN) dan sekarang Percaya kepada TUHAN YESUS lalu masuk Kristen..

Lihatlah Bagaimana TUHAN YESUS Mengubah Hidup Vaness Wu (Ateis Masuk Kristen)

Ini kisahnya :
Vanness  Wu adalah Artis serial Meteor Garden yang popular di awal 2000-an dan salah satu anggota personel F4 Taiwan  yang terkenal sangat atraktif dan tidak banyak digosipkan terlibat asmara. Semasa hidupnya yang lalu , Vanness Wu belum mengakui keberadaan adanya TUHAN di karenakan hidupnya masih ada gangguan seperti pergaulan bebas,dan masih kebingungan. Tetapi Beberapa tahun kemudian, Vanness Wu berubah menjadi lebih agamis. Sejak  percaya adanya TUHAN YESUS , dia mengklaim dirinya sudah tidak berhubungan dengan gadis-gadis di sekelilingnya. Vanness  tidak marah ketika dirinya digosipkan. Dia bahkan berkata, “Saya akan mendoakan mereka yang tidak percaya kepada saya.” Setelah serial Autumn’s Concerto naik tayang mulai 4 Oktober 2009, namanya kembali menjadi perbincang banyak fans, semua ini berkat rating tinggi yang berhasil diraih! Bahkan Vanness dan Ady An dinobatkan pasangan paling serasi tahun ini!

Berhenti mempermainkan Cinta

Saat Vanness  mengumumkan bahwa dia berhenti bermain cinta, rumor asmaranya tidak berhenti disitu sampai dia menyatakan, “Saya merasa begitu aneh. Saya mengatakannya dengan keras, tapi tetap saja tidak ada yang mendengarnya. Tetapi saya akan berkata kepada diriku sendiri untuk tidak marah dengan semua ini.” Dia merasa perlu lebih banyak mendoakan siapa saja yang salah paham padanya. Jika melihat seorang gadis cantik, dia akan pura-pura tidak melihatnya, tapi hanya akan memuji kecantikannya saja. Hanya itu saja, dia tidak akan berbuat lebih jauh lagi. Vanness  sangat mengerti hal itu, tujuan berikutnya adalah menemukan pasangan yang akan hidup bersamanya.

Percaya kepada TUHAN YESUS Maka hidupnya  akan Bahagia

Menjadi seorang bintang idola populer identik dengan sering pergi ke klub hampir tiap malam dan mabuk. Ketika dalam keadaan down, dia akhirnya menemukan dimana  dirinya benar-benar memiliki sebuah agama, yang telah mengubahnya menjadi manusia yang bertanggung jawab dan matang untuk menghadapi kehidupan ini. Vanness tidak hanya berhenti minum dan  menuruti hawa nafsunya,  tetapi juga kebiasaan buruknya sebagai seorang pemuda yang arogan..
Dia kembali dengan penampilan  dan imej yang baru (mungkin seperti yang diperlihatkannya dalam serial Autumn’s Concerto, red). Dia mengambil peran sebagai seorang laki-laki dewasa dalam serial idola  Autumn’s Concerto, yang membuat banyak orang terkesan dengan  penampilannya. Aktingnya juga jauh lebih matang, kalau tidak mau dikatakan lebih unggul dibandingkan rekan F4 lainnya.

Yang Kulakukan Adalah Benar

Mengakui adanya TUHAN YESUS  selama hampir 2 tahun ini,  Vanness  Wu  masih memiliki segala macam keraguan. Dalam hal ini, dia dapat menjawab semua pertanyaan dengan mudah. Dia berkata, “Percaya kepada TUHAN YESUS menjadikan perasaanku tentram, mengetahui siapa aku, dan mengetahui bagaimana menjaga kepercayaan yang sudah diyakini. Belajar bagaimana cara bersyukur, memberiku kekuatan yang besar, menjadikan aku seperti dilahirkan kembali untuk membawa perdamaian dan harapan. Jadi, aku tidak akan terlalu keras  memikirkan bagaimana komentar orang tentang saya. Karena aku tahu bahwa apa yang diperbuat adalah benar.”  Bahkan saudara  Vanness Wu,  Geoffrey berkomentar, di masa lalu, jika  Vanness  Wu marah, dia akan  menghantam dinding untuk melampiaskan amarahnya. Tetapi sekarang,  dia hanya akan diam berjalan kembali kekamarnya. Mereka juga tidak minum (minuman keras,red) lagi.

Cinta Sejati

Vanness  Wu adalah seorang yang  memberi  banyak hal tanpa keraguan. Dia suka untuk selalu berada disamping kekasihnya, ingin bersamanya setiap waktu, memintanya untuk melakukan segala sesuatu bersama. Dia bahkan berfikir, siapapun yang memberi banyak hal dalam suatu hubungan adalah makna dari mencintai satu sama lain dengan lebih,  Itulah yang dinamakan cinta. Kemudian perlahan-lahan, Vanness Wu  menyadari, jika terus membandingkan siapa yang  memberikan lebih banyak cinta dalam suatu hubungan, maka hal itu hanya tipuan belaka, itu bukanlah cinta sejati.

Ketika ditanya tentang hubungan cinta, Vanness Wu  berhenti sejenak untuk berpikir lalu berkata, “Anda tidak dapat mengubah seseorang dan tidak punya hak untuk melakukan hal itu kepada siapa pun. Misalnya, jika  aku mampu  mencampur es krim dan nasi gurih, Tetapi tidak bisa memaksa orang lain untuk memakannya. Karena, dia mungkin berpikir itu baik untuk dimakan dengan cara ini. Mencintai seseorang itu tidak mencoba mengubahnya, tapi memahaminya, Bagaimana cara membuat keduanya enjoy dalam melakukan segala sesuatu bersama, tidak peduli sedih atau bahagia, baik atau buruk.

“Dari faktor suka, seseorang membina hubungan khusus.  Vanness  merasa jalan terbaik adalah yang pertama memahami karakter setiap orang dan meletakkan diri anda sebagai dirinya dan melakukan yang terbaik untuknya. Tahun lalu,  Vanness  mengakui dia jatuh cinta kepada seseorang,  lalu dia akan menyatakan cinta padanya.  Sekarang, Vanness merasa cara ini bukan sikap yang tepat.  Vanness  sekarang selalu melihat kedepan  untuk membentuk keluarganya sendiri. Melakukan yang terbaik untuk karirnya dan semua orang di sekelilingnya. Vanness  lebih lanjut menekankan bahwa pasangannya harus memiliki agama yang sama seperti dirinya, agar memiliki keyakinan yang sama, dapat tumbuh dan bekerja keras untuk masa depan mereka bersama. “Waktu Vanness untuk keluarga, sangat minim. Jadi,vanness harus pintar-pintar mengatur jadwalnya yaitu Baik jadwal dalam KKR (Kebangkitan Kerohanian Kristen), serta jadwal show."

Memulai Hidup Baru

Memikirkan kembali masa lalunya, Vanness  mengaku bahwa dia telah  melakukan suatu hal yang tidak seharusnya dilakukan, tetapi dia tidak mau berpikir bagaimana jika dia bisa mulai semuanya lagi. Pada kenyataannya, dia ingin menghadapinya dengan positif dan mengatakan bahwa “Mengapa tidak menghadapi pentas sekarang, kemudian berusaha untuk memulai dari awal lagi? Ketika dihadapkan dengan situasi yang sama, belajar bagaimana menghadapi dengan sikap lebih dewasa dan bijaksana.

Hanya mulai dari dimana Anda telah jatuh,  anda akan mendapatkan kesempatan untuk memulai lagi.” Vanness  berharap bahwa semakin banyak orang tahu apa yang telah dia lalui dan tentang perubahan tersebut, itu semakin baik. Dulu dia  berpikir bahwa dia tidak punya masa depan dan sebagainya. Tetapi, Sekarang  Vanness  sangat kuat keyakinannya, bahwa jika  memberikan semua yang dia bisa, maka dia akan memetik buahnya.


Vanness Wu adalah mantan Ateis dan sekarang Percaya kepada TUHAN YESUS lalu masuk Kristen...

Sumber: http://nkh-communities.blogspot.com
READ MORE - Kesaksian: Vannes Wu

Jumat, 20 September 2013

Humor: Kelelahan

Sepulang dari kebaktian Natal, seorang istri pendeta berbaring di sofa karena kelelahan. Ia menumpahkan kekesalannya, "Aduuuh, saya benar-benar merasa capek."
Sang suami memandangnya dan berkata, "Saya heran dengan kamu. Saya telah memimpin dua kebaktian Natal kemarin malam. Hari ini memberi lima kali khotbah. Lalu, kenapa kamu yang merasa kelelahan, Bu?"
Dengan wajah masam sang istri menjawab, "Masalahnya, saya harus duduk mendengarkan semua khotbah itu, kan?"

Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh
(Pengkhotbah 7:9) 

Sumber: http://kgpmmesiasranomut.blogspot.com
READ MORE - Humor: Kelelahan

Rabu, 11 September 2013

Cerita Inspiratif: Batang Kayu yang Kuat

Seorang wisatawan di Italia memperhatikan pekerjaan para penebang kayu. Mereka sering menancapkan besi tajam ke dalam batang kayu, lalu menarik dan memisahkan batang kayu itu dengan batang kayu yang lain, dan selanjutnya dihanyutkan di sungai yang mengalir dari sebuah pegunungan. Dengan perasaan ingin tahu ia bertanya kepada para penebang kayu itu, "Mengapa kalian berbuat demikian?"

"Semua batang kayu ini mungkin kelihatannya sama saja dalam pandangan Anda," mereka menjelaskan. "Tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Batang-batang kayu yang saya biarkan hanyut adalah batang-batang yang berasal dari pohon-pohon kayu yang tumbuh di lembah-lembah. Pohon-pohon kayu itu terlindung dari hembusan angin topan, sehingga kayunya tidak padat. Tapi batang kayu yang kuat adalah batang yang berasal dari pohon kayu yang tumbuh di atas gunung-gunung. Sejak masih kecil mereka telah ditiup angin kencang. Hal ini membuat mereka makin lama makin padat berisi. Kami memilih batang-batang pohon seperti itu untuk dipakai secara khusus. Kayu seperti itu terlalu bagus untuk dijadikan papan biasa."

Tuhan sering mengijinkan pencobaan dan angin kesusahan menggoncang hidup kita agar kita dikuatkan untuk dapat dipakai secara khusus dalam ladang pekerjaanNya.

"Aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat."
(2 Korintus 12:10).
 
Sumber: http://inspirasi-kristen.blogspot.com
READ MORE - Cerita Inspiratif: Batang Kayu yang Kuat

Jumat, 30 Agustus 2013

Renungan Harian: Polisi Tidur

Bacaan: Roma 8:28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Gimana rasanya kalo ngelewatin jalan yang banyak polisi tidurnya? Duh... sebel deh! Kalo bisa mendingan kita pilih lewat jalan lain. Apalagi kalo kita pas kebetulan naik mobil sedan yang pendek, polisi tidur bagaikan momok perusak. Tapi taukah kita untuk apa polisi tidur itu dibuat? Polisi tidur dibuat untuk memaksa pengemudi kendaraan menurunkan kecepatan kendaraannya demi mencegah terjadinya kecelakaan. Biasanya jalanan yang diberi polisi tidur adalah jalan kompleks perumahan yang tentu saja banyak orang berseliweran disana. Meski membuat para pengendara merasa kurang nyaman, tapi polisi tidur bisa mencegah terjadinya kecelakaan.
Saat kita menemui hambatan dalam hidup ini, sadarkah kita bahwa sebenernya beberapa dari hambatan itu bisa merupakan polisi tidur bagi kita. Apa yang nampaknya seperti sebuah penghalang yang memperlambat keberhasilan, ternyata dibuat demi kebaikan kita sendiri. Saat kita putus pacar, saat enggak diterima di univ idaman, saat ekonomi keluarga bangkrut, saat semua nampaknya menghambat cita-cita kita, ternyata enggak sepenuhnya benar.
Meski nampaknya menjadi penghalang, “polisi tidur” ternyata justru membantu kita meraih keberhasilan. Adanya hambatan seringkali membuat pikiran kita menjadi lebih matang. Kita menjadi lebih dewasa dan mandiri. Penghalang juga mengasah kita menjadi lebih kreatif. Kita enggak mundur dan menyerah begitu aja, tapi menciptakan jalan keluar lain yang mungkin enggak terpikirkan sebelumnya. Penghalang pun mampu membuat diri kita jadi lebih bijak dan rendah hati. Kita mengakui bahwa ada kuasa yang lebih besar dari diri kita yakni Tuhan, yang bisa melakukan apa aja dalam hidup kita demi kebaikan kita. So, daripada ngedumel saat menemui polisi tidur dalam hidup kita, mendingan kita bersyukur dan melihat sisi positif dari semuanya itu.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/
READ MORE - Renungan Harian: Polisi Tidur

Jumat, 23 Agustus 2013

Kesaksian Ahok

Kesaksian Basuki Tjahaja Purnama
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau," dan Tuhan telah memberikan PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. Berikutnya Tuhan bertanya, "Siapa yang mau Ku-utus?" Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.

Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus. Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Allah kita luar biasa.

Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka. Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.
Sumber: http://kesaksian-life.blogspot.com

READ MORE - Kesaksian Ahok

Senin, 19 Agustus 2013

Humor: Karakter Yudas

Sutradara: Bontor, mengapa kamu tidak mau memerankan tokoh Yudas dalam pementasan kita nanti? Padahal Tonton saja mau menjadi
tokoh Petrus.
Bontor : Masalahnya, Tonton itu memang keras kepala sehingga ia bisa
menjalani perannya dengan baik.
Sutradara: Lha, memangnya kamu tidak bisa memerankan tokoh Yudas?
Bontor : Sebenarnya, saya bisa memerankannya, tetapi takut melakukannya. Bukankah tokoh Yudas itu mata duitan?
Sutradara: Takut?
Bontor : Saya juga mata duitan, jadi saya takut kalau nantinya
terlalu menjiwai peran itu.

Sumber: http://humor.sabda.org/karakter_yudas
READ MORE - Humor: Karakter Yudas

Rabu, 14 Agustus 2013

Cerita Inspiratif: Batu Besar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"

Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil-kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember, lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin belum."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

"Belum!" Sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, "Bagus, bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "Oh bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila Anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka Anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup kita? Anak-anak Anda, pasangan Anda, pendidikan Anda. Hal-hal yang penting dalam hidup Anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang Anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan Anda, teman Anda, atau semua yang berharga. Ingatlah untuk selalu untuk memasukkan "batu besar" pertama kali atau Anda akan kehilangan semuanya. Bila Anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya Anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri Anda sendiri: Apakah "batu besar" dalam hidup saya? Lalu kerjakan itu pertama kali.

Sumber: http://inspirasi-kristen.blogspot.com
READ MORE - Cerita Inspiratif: Batu Besar

Selasa, 30 Juli 2013

Renungan Harian: Pengalaman Lembah

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman.."
Mazmur 23:4 

Ketika rumput sudah menipis dan mulai habis. Seorang gembala akan menuntun kawanan dombanya melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan padang rumput yang baru. Perjalanan yang melelahkan. Kadangkala harus mengitari bukit. Menerobos semuk berduri. Menginjak bebatuan tajam. Dan biasanya akan melewati lembah curam yang sukar untuk dilalui. 

Itulah pengalaman Daud yang digambarkan dalam syairnya. Sehari kemarin ia dipuja gadis-gadis Israel, hari ini ia harus menghindar dari lemparan tombak Saul. Tak hanya itu, ia menjadi buron dan harus berpura-pura gila. Pengejaran yang mengancam nyawa. Bersembunyi dari gua ke gua. 

Mungkin juga hari ini kita mengalami pengalaman lembah. Jalan yang harus kita tempuh tak lagi mulus. Akrab dengan kesulitan bahkan sudah terbiasa dengan masalah. Sungguh masa-masa sulit yang harus dijalani.

Hanya satu alasan yang membuat Daud tegar dan tak takut menghadapi semuanya itu, karena Tuhan berada di depannya! Demikian juga ini menjadi alasan untuk kita tetap tegar saat melewati pengalaman lembah kehidupan. Kalau Tuhan ada di depan kita, apalagi yang perlu kita takutkan? 

Tak selamanya kawanan domba itu merasakan pedihnya duri menusuk atau tajamnya bebatuan, atau curam terjalnya lembah yang harus dilalui. Dari kejauhan sudah terlihat area luas berwarna hijau. Padang rumput hijau berhamparan, siap untuk mengenyangkannya lagi. Tak selamanya hidup yang kita jalani berat. Dibalik semuanya itu kita sedang dikenyangkan oleh kebaikanNya!

Sumber: http://www.renungan-spirit.com
READ MORE - Renungan Harian: Pengalaman Lembah

Kamis, 18 Juli 2013

Kesaksian Choky Sitohang: Melakukan Bagiannya Sebagai Manusia

Choky Sitohang, presenter di berbagai acara di stasiun TV, mengakui bahwa kesuksesannya dalam "menjual diri' dimulai setelah ia memutuskan untuk melakukan bagiannya sebagai manusia.
Tahun 2006 saya terkena hepatitis A, sementara secara ekonomi saya kurang. Akibat sakit itu, ketika bercermin saya melihat sesosok yang bermata cekung dan bertubuh kurus. Dan itu menyebabkan saya tidak PD. Jadi saya bertanya kepada Tuhan, bagaimana saya bisa bangkit? Saya tidak bisa seperti ini terus jika mau berkompetisi.
Setelah berdoa dana dapat kekuatan dari Firman Tuhan, dan dengan dorongan dari keluarga dan teman-teman, saya bercermin kembali. Lalu saya berkata pada diri sendiri, "Choky, kamu itu unik, special, dan kamu punya talenta yang sudah Tuhan beri dan tidak akan lepas dengan begitu saja. Kamu juga ganteng!" Dan sebagai orang Kristen, saya punya modal lain yang saya percaya bahwa Jesus walk with me!"
Setelah berani mengucapkan hal itu, hati saya menjadi tenteram dan kepercayaan diri saya mulai bangkit kembali, walaupun baru sedikit demi sedikit. Saya kemudian berpikir "what should I do?" Rejeki khan tidak mungkin dilempar dari karung di atas. Dan Tuhan pun memberi hikmat."
Saya bayar Rp.150.000,- untuk pergi ke gym dan mulai diet serta makan teratur. Setelah itu saya mengirimkan CV saya ke beberapa produser yang pernah saya kenal. Saya mengatakan "Pak, saya adalah mantan penyiar radio wartawan, bisa menjadi MC dan membawakan acara lepasan. Ijinkan saya untuk casting." Pokoknya saat itu saya melakukan bagian saya sebagai manusia.
Waktu awal melakukan casting, berkali-kali saya menemukan bahwa yang akhirnya mendapatkan peran adalah mereka yang sudah terkenal dan lebih dulu eksis, sampai akhirnya saya bosan ikut casting. Tapi lewat Firman-Nya Tuhan mengingatkan bahwa kesempatan akan datang bagi saya. "It's just a matter of time." Akhirnya saya termotivasi untuk ikut casting lagi. Dan kali itu, saya berhasil mendapatkannya. Sekarang saya sudah hampir 2 tahun menjalani karir saya sebagai presenter."

Tidak Cuma Menjaga Packaging Luar
Dalam meningkatkan daya jual dirinya, Choky mengakui bahwa ia berusaha meningkatkan packaging luar maupun dalamnya. "Dunia show business itu memang menjual tampang. Karena itu saya rajin diet dan menjaga tubuh di gym. Tapi saya juga harus mempunyai powerful mind. Jadi saya kuliah di jurusan komunikasi politik dan selalu membaca berbagai buku, koran dan majalah.
Kalau untuk buku, biasanya saya suka membaca buku-buku motivasi untuk belajar mengungkapkan kata-kata yang bisa menyentuh pribadi. Beberapa buku yang memotivasi saya adalah "Purpose Driven Life," "Your Best Life Now" dan juga berbagai karya Charles Swindoll tentang tokoh-tokoh Alkitab."

Menjadi Diri Sendiri
Choky juga percaya, pentingnya menjual diri sendiri ketika kita "menjual diri.' "Saya percaya setiap orang punya karakter yang berbeda. Kalau mau jadi professional, biarlah dia menjadi dirinya sendiri. Saya tidak mau mengeluarkan joke-joke yang keluar dari rel, misalnya. Bagi saya, di situlah saya justru menabur dan menunjukkan perbedaan. Bahkan di acara dangdut sekalipun (di program "Stardut", red).
Saya pernah berdoa, "Bapa, saya ingin ngomong di stasiun TV yang efeknya besar lewat suatu program yang dahsyat dan bisa menyentuh jiwa-jiwa. Sebab ketika kita menghibur orang, maka itu pun saya merupakan pelayanan. Saya pernah ditawari untuk jadi presenter di "Indonesian Idol." Bukan saya menolak, tapi disaring oleh Tuhan sendiri.
Waktu casting, mereka meminta saya melupakan program Stardut selama 6 bulan supaya image saya berubah. Tapi saya merasa saya justru dipakai Tuhan di program Stardut karena disitu saya bisa bereksplorasi mengolah kata, membawa perubahan dan menampilkan perbedaan. Beberapa senior juga mengatakan program ini tidak level, tapi saya justru berpikir bahwa saya tidak mau membajak lahan orang lain. Setiap orang dirancang untuk ada di tempat yang berbeda."

Sumber: http://www.jawaban.com
READ MORE - Kesaksian Choky Sitohang: Melakukan Bagiannya Sebagai Manusia

Jumat, 12 Juli 2013

Humor: Berdoa dengan Cara Menirukan

Jesica, seorang gadis kecil berusia 3 tahun sering berkata kepada ibunya bahwa dia takut kepada hantu. Oleh karena itu ibunya mengajarkan Jesica berdoa supaya ia tidak takut kepada hantu.

Ibu : "Jesica, Tuhan Yesus sangat berkuasa dan hantu takut dengan Tuhan Yesus. Nah, kalau Jesica takut, Jesica harus usir hantu itu dalam nama Tuhan Yesus."

Ibu Jesica sangat bangga karena sekarang anaknya tidak takut lagi setelah diajarkan bagaimana mengusir hantu, bahkan Jesica berhasil mengingat semua kata-katanya dengan benar berulang-ulang.

Ibu : "Bagus! Coba sekarang ulang sekali lagi."
Jesica : "DALAM NAMA TUHAN YESUS, HANTU PERGI!!!"

Pada saat yang lain ibu Jesica mengajarkan Jesica berdoa makan dengan cara memintanya menirukan kata-kata yang ibunya ucapkan.

Ibu : "Tuhan Yesus ...."
Jesica : "Tuhan Yesus ...."
Ibu : "Jesica mau makan ...."
Jesica : "Jesica mau makan ...."
Ibu : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Jesica : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Ibu : "Dalam nama Tuhan Yesus ...."
Jesica : "HANTU PERGIII ... !!!"
Ibu : "???...... Amin."
Jesica : "Amin."

Sumber: http://ketawa.com/2008/12/17/5475-berdoa-dengan-cara-menirukan.html#ixzz2Yu7llecI
READ MORE - Humor: Berdoa dengan Cara Menirukan

Minggu, 07 Juli 2013

Cerita Inspiratif: 20 Berkat

  1. Mengapa saya berkata “Saya tidak bisa” jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya? (Fil 4:13)
  2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus? (Fil 4:19)
  3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban? (2 Tim 1:7)
  4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu? (Rom 12:3)
  5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak? (Maz 27:1, Dan 11:32) 
  6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia? (1 Yoh 4:4)
  7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya? (2 Kor 2:14)
  8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya? (1 Kor 1:30; Yak 1:5)
  9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi? (Rat 3:21-23)
  10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya? (1 Pet 5:7)
  11.  Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita? (2 Kor 3:17; Gal 5:1) 
  12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus? (Rom 8:1)
  13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya? (Mat 28:20; Ibr 13:5)
  14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu? (Gal 3:13-14)
  15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan? (Fil 4:11)
  16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah? (2 Kor 5:21)
  17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya? (Rom 8:31)
  18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita? (1 Kor 14:33;2:12)
  19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya? (Rom 8:37)
  20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? ” Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! ” (Mazmur 46:11a)
READ MORE - Cerita Inspiratif: 20 Berkat

Minggu, 30 Juni 2013

Renungan Harian: Tak Lagi Letih

Ia menyegarkan jiwaku.
Mazmur 23:3 

Tak perlu menunggu ia mengatakannya. Dari sorot matanya kita tahu bahwa ia letih. Bahunya terkulai. Langkahnya juga tak pasti. Kegetiran hidup mengurasnya. Kekecewaan membayanginya. Beban dan tekanan hidup yang berat menindihnya. Letih.

Kawanan domba juga kenal dengan istilah letih. Menempuh perjalanan yang jauh bisa menjadi penyebabnya. Tapi gembala punya cara sendiri untuk memulihkan kawanan domba itu, ia membawa ke sebuah sungai yang berair tenang dan membiarkan kawanan domba itu merasakan segarnya air yang mengalir.

Ia tahu keletihan kita. Ia tahu kita tak bisa menahan beban yang menindih lebih lama lagi. Itu sebabnya Sang Gembala berkata lembut, "Marilah datang kepadaKu,

semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." Kata-kata yang menyegarkan jiwa. Seperti air segar yang mengguyur. Hanya masalahnya apakah kita mau datang kepada Gembala yang baik? Ataukah sebaliknya kita terlalu sombong dan memilih mengeraskan hati? Tak cukup datang, tapi juga mau mempercayakan beban kita kepadaNya. Sayangnya, beberapa orang memilih terus menanggung beban keletihan itu. Seperti seseorang yang telah menempuh perjalanan jauh dan ketika memutuskan untuk berhenti, ia beristirahat dengan tas ransel berat yang terus dipikulnya! Bukankah ini sangat konyol sekaligus bodoh?

Letakan beban kita di bawah kakiNya. Lepaskan diri dari beban yang selama ini menindih. Biarkan Ia menyegarkan jiwa kita yang letih.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com

READ MORE - Renungan Harian: Tak Lagi Letih

Selasa, 25 Juni 2013

Kesaksian : Didik Nini Thowok

Sosok Didik Nini Thowok adalah sosok yang lekat dengan tarian humoris. Membawakan karakter perempuan dan gerak-gerak tarian yang " diplesetkan", Didik selalu berhasil membuat penontonnya tertawa terpingkal-pingkal. Setelah puluhan tahun belajar seni tari dari berbagai daerah, antara lain Jawa, Sunda, Bali, dan Jepang, kini Didik berhasil memadukan semua gaya itu menjadi tarian dengan gayanya sendiri yang khas dan humoris. Dengan kemampuannya itu Didik meraih sukses sebagai penari yang melintas batas budaya dan negara.

Penampilannya yang selalu mengundang kegembiraan itu tidak hanya dapat dinikmati di atas panggung tapi juga dalam hidup kesehariannya. Tawa renyah yang selalu dihadirkannya seolah membuat orang tidak percaya bahwa iapun pernah menderita. Padahal sebenarnya kehidupan lelaki kelahiran Temanggung, 13 November 1954 itu tidak tergolong berkelimpahan.

Terlahir sebagai Kwee Tjoen Lian yang kemudian diganti menjadi Kwee Yoe An karena sakit-sakitan, ia sulung dari lima bersaudara pasangan Kwee Yoe Tiang dan Suminah. Keluarga besarnya hidup pas-pasan. Ayahnya pedagang kulit sapi dan kambing yang bangkrut dan kemudian menjadi supir truk.

Ibunya membuka warung kelontong kecil-kecilan. Begitu seret rejeki keluarga ini sampai-sampai Didik kecil harus ikut bekerja membantu orang tuanya.

Meski dari segi materi tumbuh dalam keluarga yang berkekurangan tetapi Didik kecil selalu berkelimpahan dengan kasih sayang. Dalam kesempitan materi, ia menikmati masa kecilnya dengan bekerja, belajar, dan menonton berbagai kesenian, ketoprak, ludruk, dan wayang yang akhirnya mengasah rasa seninya.

Di masa itu, Didik bukan hanya belajar bekerja keras tapi juga belajar bersabar. Sejak kecil ia memang suka membawakan tarian yang lemah gemulai seperti perempuan, karena itu ia diejek oleh orang-orang sekitarnya, "Kamu ini anak laki-laki apaan sih? Kok menarinya seperti perempuan?".

Setiap kali diejek, ia menjadi sangat sedih. Ia hanya bisa diam, tidak membalas dan tidak mengadu pada orang tuanya. Ia hanya berdoa sambil menangis, "Tuhan, aku marah tapi aku tidak akan membalasnya. Aku yakin Kamulah yang akan membalaskannya untukku." Setelah itu, iapun menjadi lega dan malah lebih semangat berlatih menari. Baru bertahun-tahun kemudian doanya itu terjawab.

Dari pengalaman hidup, perlahan-lahan iapun memahami bahwa semua hal yang membuatnya sedih, kemiskinan, dan penghinaan hanyalah cara Tuhan mengajaknya bercanda. Ia menjadi yakin Tuhan tidak akan membuatnya sengsara sehingga ia lebih tenang dan pasrah menghadapi berbagai persoalan. Pemahamannya ini merupakan buah pengasuhan orang tua dan kakek neneknya yang cukup disiplin. Pendidikan dan kasih sayang mereka menjadikannya pribadi yang setia dalam doa, tegar, suka bekerja keras, dan berperasaan halus.

Semasa kuliah di ASTI ( Akademi Seni Tari Indonesia ), ketika Didik mulai mendapat honor dari pertunjukan dan melatih menari, ia ingin sekali membeli sepeda motor supaya tidak kelelahan mengayuh sepedanya kesana kemari. Sejak itu ia betul-betul berhemat. Setelah uangnya terkumpul Rp 200.000, ia sangat gembira, motor yang diidamkan terbayang di depan mata. Tiba-tiba ia teringat ibunya. Bergegas ia pulang ke Temanggung dan mendapati perut ibunya membesar karena kanker. Dengan uang Rp 200.000 itu, ia segera membawa ibunya ke Yogyakarta untuk dioperasi. Operasi itu berhasil baik dan ibunyapun sehat kembali. Didik sangat bahagia, tak secuilpun rasa kecewa menghinggapinya karena belum bisa mendapatkan sepeda motor. Bagi dia kesehatan dan kebahagiaan ibunya diatas segala harta yang bisa ia punya. Ia memahami, saat itu Tuhan memang hanya mencandainya karena selang beberapa tahun, Didik bukan hanya bisa membeli sepeda motor tapi bahkan mobil dan rumah.

Sedari kecil dengan berbagai cara Didik belajar bersyukur dan berdoa. Ia suka ikut kakeknya yang beragama Konghucu berdoa di kelenteng dan neneknya yang Kristen ke gereja. Kini ia adalah pengikut Kristen Protestan yang taat. Ia mengakui bahwa ia adalah laki-laki yang cengeng (mudah menangis) setiap kali berdoa. Sebenarnya ia ingin sekali rajin ke gereja tapi kesibukan yang sangat padat membuatnya sering tidak punya kesempatan untuk melaksanakannya setiap minggu. Untuk itu setiap ada kesempatan ia mengundang pendeta untuk mengadakan persekutuan doa di rumahnya. Dalam persekutuan doa itulah ia selalu terharu dan menangis saat memberi kesaksian akan kebesaran Tuhan yang telah ia alami.

Salah satu kesaksiannya adalah tentang rahasia kesuksesannya. Dengan mantap ia mengatakan " Ora et Labora ", dalam segala kesibukan saya selalu berdoa, dimanapun. Setiap kali akan manggung, saya selalu menyediakan waktu untuk berkonsentrasi, kemudian berdoa Syahadat Para Rasul, Bapa Kami dan Salam Maria dari buku doa pemberian Suster Leonie, kakak angkat saya. Tak lupa saya juga selalu mohon restu pada semua guru-guru tari saya yang telah almarhum.

Selama bertahun-tahun Didik sungguh-sungguh merasakan bahwa doa adalah kekuatan di balik semua kesuksesannya. Keyakinan ini membuatnya tidak berani sombong." Saya mengakui, ketika menari seolah-olah ada kekuatan di luar diri yang ikut menggerakkan dan menghiasi tubuh saya. Saya yakin, kekuatan saya sendiri tidak akan mampu menyelenggarakannya tetapi kekuatan itulah yang menjadikan tarian yang saya bawakan terlihat begitu indah dan memberi kegembiraan bagi banyak orang".

Menurut pengakuannya sudah ada banyak orang yang mengamini hal itu. Mereka bilang, ketika menonton Didik menari, mereka melihat pancaran aura yang sama sekali lain dari kesehariannya. Misalnya, dalam suatu pertunjukan seorang ibu melihat ada burung merpati mengelilingi Didik menari. Setelah pertunjukan rampung, ia langsung menelepon Didik menyatakan kekagumannya, " Proficiat, Mas! Tarianmu benar-benar indah, apalagi ada burung merpatinya ". Kaget juga Didik menerima komentar itu karena sebenarnya ia sama sekali tidak menggunakan burung merpati dalam tariannya itu.

Dalam suatu perjalanan ke luar negeri, tas Didik yang berisi passport, uang, kamera, dan dokumen berharga lainnya ketinggalan di kereta api.
Menurut staf KBRI yang dilaporinya tidak ada harapan tas akan kembali. Tentu saja Didik shock, tidak bisa makan dan tidur, tapi selang 2 hari setelah kejadian ia ditelepon oleh staf KBRI bahwa tasnya telah ditemukan. Ajaib juga, setelah diperiksa semua isinya utuh, ini pasti karena buku doa kumal pemberian Suster Leonie ada di dalamnya, Didik hanya bisa tertawa bahagia. Lagi-lagi Tuhan mengajaknya bercanda.

Dalam hidup Didik, ada begitu banyak mukjizat yang telah dibuat Tuhan. Dulu Didik masih berdebar-debar dan menangis sedih setiap kali menghadapi persoalan, tapi kini ia benar-benar tenang dan pasrah. Bagi Didik, Tuhan sering kali memberinya hadiah-hadiah yang tak terduga dan membuatnya bahagia. Pernah pada suatu tur kebudayaan di Eropa, karena perubahan jadwal yang tak terduga, ia tiba-tiba punya kesempatan berziarah ke Vatikan dan berdoa di Gereja St. Petrus dengan khusyuk, ia juga sempat ke Gunung Monserrat untuk mengunjungi Patung Bunda Maria Hitam.

Itulah Didik Nini Thowok yang kesuksesannya tak bisa dilepaskan dari ketekunannya berdoa. Semakin ia berdoa, semakin ia meyakini bahwa Tuhanlah satu-satunya kekuatan dalam hidupnya. Dengan demikian, ia tetap tidak sombong. Didik tetap hidup dengan sederhana di rumahnya yang sederhana di Jl. Jatimulyo, Yogyakarta, di pinggir sungai yang ditinggalinya sejak tahun 1980-an.

Kini, setelah semua cita-cita masa kecilnya terwujud, ia hanya ingin bersyukur dan bersyukur. Untuk itu ia berbagi kebahagiaan dengan mendirikan yayasan yang menyantuni biaya pendidikan 60 anak. Dan di usianya yang ke-50, kebahagiaannya semakin lengkap ketika ia boleh mengasuh seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Aditya Awaras Hadiprayitno, setelah menantikan selama bertahun-tahun.
Menjadi saksi kebesaran Tuhan atas dirinya, ia hanya bisa berkata, "Saya percaya, kesuksesan dan kebahagiaan saya adalah jawaban Tuhan atas semua doa-doa saya. Bahkan sekarang tidak ada lagi yang bisa menghina saya karena menarikan tarian perempuan. Ya, Tuhan memang selalu menguji saya sampai batas waktu terakhir, sampai-sampai, setiap kali saya berdoa, saya tidak tahu lagi apakah saya harus menangis atau tertawa. Memang, Tuhan itu suka bercanda."

Sumber: http://artikel.sabda.org
READ MORE - Kesaksian : Didik Nini Thowok

Kamis, 20 Juni 2013

Humor: Jika Tidak Ada Wanita

Seorang wanita menjadi pembicara dalam sebuah seminar sedang berpidato di antara banyak orang, "Apa yang akan dilakukan oleh para pria saat ini jika tidak ada wanita?"

Dia diam sejenak dan melihat ke sekeliling ruangan untuk menunggu reaksi hadirin, "Saya ulang sekali lagi, apa yang akan dilakukan para pria jika tidak ada wanita?"

Tiba-tiba ada suara pria yang menyahut dari belakang ruangan itu, "Makan strawberry di Taman Eden!"

Sumber: http://ketawa.com/
READ MORE - Humor: Jika Tidak Ada Wanita

Senin, 17 Juni 2013

Cerita Inspiratif : Pengakuan Dosa

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. 

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.

Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, “Sally, cuci piring.”

Tetapi Sally berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?”

Dan Sally berbisik, “Ingat bebek?”

Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan.”

Tetapi Sally tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.”

Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?”

Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.”


Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Yesus Kristus juga selalu berdiri dijendela. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga melupakan.

Sumber: http://ceritabijak.com/tag/kristen/
READ MORE - Cerita Inspiratif : Pengakuan Dosa

Senin, 10 Juni 2013

Renungan Harian Semut

Bacaan: Amsal 6:6-11
Nats: Amsal 6:6
 

"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikan lakunya dan jadilah bijak."


Semut termasuk binatang yang kecil dan lemah. Namun yang unik adalah melihat kenyataan bahwa semut termasuk salah satu binatang yang survive di tengah seleksi alam yang terus terjadi. Tak hanya itu, semut juga memiliki cara kerja yang sangat hebat, hingga Salomo sampai pebisnis modern menganjurkan agar kita belajar dari semut. Apa yang bisa kita pelajari dari semut?
  1. Semut adalah binatang yang sangat rajin. Kita tidak akan pernah melihat semut yang bengong sendirian. Kalau ada semut yang tidak bergerak, bisa dipastikan itu adalah semut mati. Semut adalah binatang yang rajin dan selalu bergerak ke sana ke mari untuk bekerja. Tak heran kalau semut tak pernah mati kelaparan. Apakah kita juga bekerja dengan rajin seperti semut?
  2. Semut adalah binatang yang tak pernah menyerah. Tak kenal menyerah adalah sifat khas semut. Kalau tidak percaya, lakukanlah percobaan ini. Tangkaplah seekor semut, lalu cobalah untuk meletakkan sesuatu untuk merintangi langkahnya. Saat melihat jalan di depannya ada hambatan, semua tidak akan duduk termenung, meratapi nasib yang malang dan pulang dengan rasa kecewa. Semut akan berusaha dengan segala cara untuk melewati hambatan itu. Bisa lewat atas, lewat bawah, lewat jalan memutar, bahkan kalau perlu bersama dengan semut-semut yang lain akan memindahkan rintangan tersebut!
  3. Semut adalah binatang yang mandiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri. Amsal 6:7 menulis, biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, atau penguasanya... Meski tidak ada yang mengawasi, semut akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Bukankah kita yang hanya bekerja kalau diawasi atasan atau bos harusnya malu melihat kenyataan ini?
  4. Semut adalah tim yang luar biasa. Mereka sangat ahli dalam menyampaikan informasi, sehingga tak perlu heran kalau dimana ada satu makanan, ribuan semut tiba-tiba sudah mengerumuninya. Semut punya tim yang hebat, sehingga dengan kerja sama yang baik, mereka bahkan bisa mengangkat makanan yang beratnya berkali lipat dari berat badannya. Adakah kita bisa belajar dari semut tentang membangun tim yang sukses? • Kwik Ambilah sedikit waktu untuk memperhatikan aktivitas semut dengan lebih detail lagi.
Sumber: http://www.renungan-spirit.com
READ MORE - Renungan Harian Semut

Minggu, 02 Juni 2013

Kesaksian Sammy: Jangan Pernah Gantikan Keluarga dengan Teman

Tampil dengan semangat dan motivasi yang baru terpapar dari aura mantan punggawa band Kerispatih, Sammy Simorangkir. Kehadirannya pada konferensi pers konser "The Creator" kakak kandungnya Sari Simorangkir, membuat banyak pemburu berita yang datang terkejut, apalagi setelah dikonfirmasi bahwa Sammy akan menjadi penyanyi pendukung pada konser pujian yang sedianya akan dilaksanakan hari ini Kamis 14 April 2011 di Tenis Indoor Senayan Jakarta.

Kontan saja usai konferensi pers usai Sammy langsung dikerubuti para wartawan dengan serbuan pertanyaan yang didominasi dengan kehidupannya pasca bebas dari hukuman penjara atas kasus narkobanya. Sammy pernah kehilangan motivasi untuk bernyanyi usai dirinya dipecat dari band Kerispatih. Namun ketika dirinya menyadari bahwa semua yang terjadi pada dirinya adalah rencana Tuhan, dirinya pun kuat menghadapi itu semua. "Puji Tuhan saya mulai banyak belajar dari kehidupan masa lalu.Saya sempat putus asa dan ngga mau nyanyi lagi. Tapi berkat Tuhan saya bangkit kembali."

Saat ditanya mengenai relasinya saat ini dengan Badai Kerispatih, Sammy pun bercanda dengan sedikit menyindir namun serius. "Dari dulu saya berteman dengan badai, angin topan, tsunami. Tapi yang namanya badai pasti berlalu," selorohnya yang disambut dengan gelak tawa para pemburu berita.

Sammy memandang bahwa peran Keluarga sangat membantunya menghadapi setiap cobaan yang datang. "Keluarga adalah segalanya. dulu saya pernah percaya jika teman adalah segalanya. Namun ketika kita jatuh hingga menjadi sampah, teman terdekat pun tidak akan mengulurkan tangannya untuk membantu. Namun Keluarga pasti menolong kita. Jadi jangan pernah gantikan keluarga dengan teman!" tegas penyanyi yang mempunyai nama lengkap Hendra Samuel Simorangkir itu.

Sumber: www.jawaban.com
READ MORE - Kesaksian Sammy: Jangan Pernah Gantikan Keluarga dengan Teman