AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Kamis, 29 November 2012

Renungan Harian : Mengubah Mara

Bacaan : Keluaran 15:22-27
Nats : Keluaran 15:25
Musa melemparkan kayu itu ke dalam air, lalu air itu menjadi manis.

Tak jarang kita harus menghadapi keadaan terbalik. Kita berharap hal yang baik terjadi, tapi yang hal buruk yang justru muncul. Kita berharap impian kita

segera terwujud, tapi kenyataan berkata beda. Kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dengan situasi seperti itu, begitu mudahnya bagi kita untuk mengalami kekecewaan.
Hal yang sama terjadi dalam kehidupan bangsa Israel saat mereka melakukan perjalanan menuju tanah perjanjian. Mereka harus melalui padang gurun, medan

yang sangat berat untuk dilalui. Pada siang hari suhu bisa mencapi 40 derajat tapi pada malam hari suhu bisa mendekati 0 derajat! Selain itu mereka dihadapkan

dengan kenyataan bahwa sudah tiga hari mereka berjalan di padang gurun tapi toh mereka tidak menemukan air. Kalaupun mereka menemukan mata air di Mara, ternyata air itu pahit dan tak bisa diminum. Mereka pun kecewa!

Demikian juga kita sering mengalami kekecewaan. Usaha kita bangkrut. Anak kita bermasalah. Dokter menyebutkan satu penyakit yang menakutkan. Rumah tangga kita bermasalah. Kita kehilangan pekerjaan. Semuanya itu memang hal-hal yang sangat mengecewakan, namun bagaimanapun juga kita harus berani bersikap positif saat menghadapi kekecewaan. Jika tidak, maka kita akan seperti bangsa Israel yang protes, marah-marah, bahkan berniat untuk memberontak kepada Tuhan dan Musa. 

Bersikap positif saat mengalami kekecewaan adalah solusi terbaik. Mempercayai bahwa pertolongan Tuhan akan tiba tepat pada waktunya. Memiliki keyakinan yang kuat bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita sendiri. Memiliki iman bahwa penyertaan-Nya selalu ada saat kita harus berjalan dalam masa-masa kekelaman. Di atas semuanya itu, mempercayai janji Tuhan bahwa air Mara yang pahit bisa diubah Tuhan menjadi manis. Demikian juga masa-masa pahit yang kita alami sekarang ini bisa diubah menjadi masa yang indah.

Tak ada yang terlalu sulit bagi Tuhan untuk mengubah “Mara” kita menjadi keindahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar