Seorang pria yang sudah sakit
parah dan tidak dapat disembuhkan menjalani perawatan di rumahnya. Sang
istri yang setia, merawatnya dengan tekun hingga saat-saat terakhir.
Malam itu, dokter memvonis bahwa umur pria tersebut tinggal satu hari.
Dokter menegaskan bahwa besok siang, pria itu akan tiada.
Keesokan paginya, sang suami terbangun dengan sangat
lemah. Tiba-tiba, hidungnya mencium aroma kue cokelat kesukaannya. Dia
berpikir, "Istriku sungguh manis sekali, di saat-saat akhir hidupku, dia
ingin aku menikmati kue kesukaanku untuk yang terakhir kalinya." Dengan
sekuat tenaga, dia berusaha bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan
tertatih-tatih menuju dapur. Dengan kekuatan terakhirnya, dia bisa
sampai ke dapur dan di meja makan, ia melihat sebuah kue cokelat
kesukaannya.
Dengan terharu, sang suami menjulurkan tangannya
untuk mengambil sepotong kue cokelat tersebut. Tiba-tiba, terdengar
suara istrinya berteriak karena terkejut, "JANGAN! Itu kue untuk para
pelayat yang datang nanti siang!"
[Sumber: Make Them Laugh Help Them Learn, halaman 145]
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar