“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”
Mazmur 46:11
Seorang teman menunjukkan foto yang dia ambil di Taman Nasional
Shinjuku Gyoen, sebuah taman yang besar di tengah kepadatan kota Tokyo.
Foto itu menunjukkan langit biru yang indah dengan sebuah pohon di
tengah foto.
Ketika saya puji dia atas keindahan hasil jepretannya, dia menjadi geli. Dia berkata, “Kamu melihatnya secara terbalik. Itu adalah gambar pantulan langit pada danau.
Ketika saya puji dia atas keindahan hasil jepretannya, dia menjadi geli. Dia berkata, “Kamu melihatnya secara terbalik. Itu adalah gambar pantulan langit pada danau.
Ketika saya perhatikan dengan seksama, saya menyadari bahwa dia
berkata benar. Yang sebelumnya saya pikir adalah pemandangan yang indah
merupakan pantulan pada permukaan danau, yang persis seperti cermin.
Saya kagum betapa bersih langit dan sekitarnya yang tercermin pada air
yang tenang. Hal itu membuat saya merenungkan betapa indahnya jika hidup
saya mencerminkan kedamaian dan ketenangan surgawi.
Tuhan mengajarkan saya untuk mengetahui bahwa Dia mengawasi dan
memegang kontrol atas hidup kita. Dia berkata, “Diamlah dan ketahuilah,
bahwa Akulah Allah.”
Tetapi ketika ada masalah yang datang menimpa, hal itu dapat
mengacaukan kehidupan roh saya dan membuat saya tak berdaya. Orang lain
dapat melihat gelombang yang mengacaukan hidup saya, dan bukan pantulan
ketenangan surgawi.
Saya tidak dapat menghindari badai kehidupan, tetapi badai tersebut
tidak boleh merampas damai sejahtera Allah dalam hidup saya. Saya dapat
berpegang teguh pada janji Tuhan bahwa pencobaan ini tidak akan melebihi
dari yang dapat saya tanggung; Tuhan akan senantiasa menyediakan jalan
keluar.
Tuhan juga siap, bersedia dan sanggup memberikan kebaikan dari setiap situasi dan keadaan, jika hati saya siap dan saya mengandalkan tuntunan dan pertolongan dari Tuhan.
Sumber: http://www.pelitahidup.com/2014/01/12/refleksi-surgawi/#.VFDV2Vd8G60
Tidak ada komentar:
Posting Komentar