I Yohanes 1:8-9
Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Seorang laki-laki tua bersahabat
dengan seorang anak laki-laki remaja yang bekerja bersamanya di sebuah
toko kerajinan kayu. Mereka sering bekerja bersama untuk memasang
bagian-bagian rumit dari kerajinan kayu untuk di jual di toko-toko
cinderamata lokal.
Suatu hari, anak laki-laki itu
mencuri beberapa pahatan kayu di tempat itu. Laki-laki tua yang
menyaksikan kejadian itu dari dapur tidak mengatakan apa-apa tentang
kejadian itu. Namun beberapa hari kemudian anak itu tidak masuk kerja.
Bahkan ketika mereka bertemu, anak itu mulai menjauh dan merasa malu.
Persahabatan mereka yang dulunya begitu akrab, kini terputus. Keduanya
seperti dua orang asing yang baru bertemu.
Hal
yang sama terjadi ketika kita berbuat dosa. Akibat paling berbahaya
bukanlah kerugian akibat tindakan kita yang salah, namun rusaknya
hubungan kita dengan Allah. Hubungan kita yang akrab dengan Bapa sorgawi
terputus, bukan karena Tuhan tidak ingin bersekutu dengan kita, namun
karena kita yang bersembunyi dan menjauhkan diri dari-Nya. Namun karena
kasihnya yang begitu besar, Yesus hadir dalam hidup kita untuk menghapus
semua rasa malu, rasa tertuduh dan juga menanggung semua dosa kita. Hal
ini Yesus lakukan, agar hubungan kita dengan Allah Bapa dipulihkan
kembali.
Jika
hari ini Anda merasa ada yang menjadi penghalang hubungan Anda dengan
Bapa, apakah itu rasa bersalah, kemarahan, kebencian atau dosa lainnya,
datanglah kepada Yesus. Akuilah dengan kerendahan hati semua yang telah
Anda lakukan dan alami. Mintalah Yesus untuk memulihkan Anda, dan
mencairkan kebekuan yang ada dalam hubungan Anda dengan Bapa.
Allah
sedang menantikan Anda, Dia ingin berbincang akrab dengan Anda kembali.
Jangan biarkan dosa mencuri keakraban Anda dengan Bapa Sorgawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar