Choky Sitohang,
presenter di berbagai acara di stasiun TV, mengakui bahwa kesuksesannya
dalam "menjual diri' dimulai setelah ia memutuskan untuk melakukan
bagiannya sebagai manusia.
Tahun
2006 saya terkena hepatitis A, sementara secara ekonomi saya kurang.
Akibat sakit itu, ketika bercermin saya melihat sesosok yang bermata
cekung dan bertubuh kurus. Dan itu menyebabkan saya tidak PD. Jadi saya
bertanya kepada Tuhan, bagaimana saya bisa bangkit? Saya tidak bisa
seperti ini terus jika mau berkompetisi.
Setelah
berdoa dana dapat kekuatan dari Firman Tuhan, dan dengan dorongan dari
keluarga dan teman-teman, saya bercermin kembali. Lalu saya berkata pada
diri sendiri, "Choky, kamu itu unik, special, dan kamu punya
talenta yang sudah Tuhan beri dan tidak akan lepas dengan begitu saja.
Kamu juga ganteng!" Dan sebagai orang Kristen, saya punya modal lain yang saya percaya bahwa Jesus walk with me!"
Setelah
berani mengucapkan hal itu, hati saya menjadi tenteram dan kepercayaan
diri saya mulai bangkit kembali, walaupun baru sedikit demi sedikit.
Saya kemudian berpikir "what should I do?" Rejeki khan tidak mungkin
dilempar dari karung di atas. Dan Tuhan pun memberi hikmat."
Saya bayar Rp.150.000,- untuk pergi ke gym
dan mulai diet serta makan teratur. Setelah itu saya mengirimkan CV
saya ke beberapa produser yang pernah saya kenal. Saya mengatakan "Pak, saya adalah mantan penyiar radio wartawan, bisa menjadi MC dan membawakan acara lepasan. Ijinkan saya untuk casting." Pokoknya saat itu saya melakukan bagian saya sebagai manusia.
Waktu
awal melakukan casting, berkali-kali saya menemukan bahwa yang akhirnya
mendapatkan peran adalah mereka yang sudah terkenal dan lebih dulu
eksis, sampai akhirnya saya bosan ikut casting. Tapi lewat Firman-Nya
Tuhan mengingatkan bahwa kesempatan akan datang bagi saya. "It's just a matter of time."
Akhirnya saya termotivasi untuk ikut casting lagi. Dan kali itu, saya
berhasil mendapatkannya. Sekarang saya sudah hampir 2 tahun menjalani
karir saya sebagai presenter."
Tidak Cuma Menjaga Packaging Luar
Dalam meningkatkan daya jual dirinya, Choky mengakui bahwa ia berusaha meningkatkan packaging
luar maupun dalamnya. "Dunia show business itu memang menjual tampang.
Karena itu saya rajin diet dan menjaga tubuh di gym. Tapi saya juga
harus mempunyai powerful mind. Jadi saya kuliah di jurusan komunikasi
politik dan selalu membaca berbagai buku, koran dan majalah.
Kalau
untuk buku, biasanya saya suka membaca buku-buku motivasi untuk belajar
mengungkapkan kata-kata yang bisa menyentuh pribadi. Beberapa buku yang
memotivasi saya adalah "Purpose Driven Life," "Your Best Life Now" dan
juga berbagai karya Charles Swindoll tentang tokoh-tokoh Alkitab."
Menjadi Diri Sendiri
Choky
juga percaya, pentingnya menjual diri sendiri ketika kita "menjual
diri.' "Saya percaya setiap orang punya karakter yang berbeda. Kalau mau
jadi professional, biarlah dia menjadi dirinya sendiri. Saya tidak mau
mengeluarkan joke-joke yang keluar dari rel, misalnya. Bagi saya, di
situlah saya justru menabur dan menunjukkan perbedaan. Bahkan di acara
dangdut sekalipun (di program "Stardut", red).
Saya
pernah berdoa, "Bapa, saya ingin ngomong di stasiun TV yang efeknya
besar lewat suatu program yang dahsyat dan bisa menyentuh jiwa-jiwa.
Sebab ketika kita menghibur orang, maka itu pun saya merupakan
pelayanan. Saya pernah ditawari untuk jadi presenter di "Indonesian
Idol." Bukan saya menolak, tapi disaring oleh Tuhan sendiri.
Waktu casting, mereka meminta saya melupakan program Stardut
selama 6 bulan supaya image saya berubah. Tapi saya merasa saya justru
dipakai Tuhan di program Stardut karena disitu saya bisa bereksplorasi
mengolah kata, membawa perubahan dan menampilkan perbedaan. Beberapa
senior juga mengatakan program ini tidak level, tapi saya justru
berpikir bahwa saya tidak mau membajak lahan orang lain. Setiap orang
dirancang untuk ada di tempat yang berbeda."
Sumber: http://www.jawaban.com
READ MORE - Kesaksian Choky Sitohang: Melakukan Bagiannya Sebagai Manusia