AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Minggu, 31 Juli 2011

Humor: Dilarang Parkir di Sini

Seorang pendeta mendapat kesukaran sehubungan dengan tempat parkir yang telah disediakan untuk dirinya di halaman gereja. Agaknya, para pengunjung gereja memarkir mobil mereka semaunya, walaupun jelas-jelas sudah ada tanda bahwa tempat itu diperuntukkan bagi orang tertentu.
Pendeta itu mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan, "Disediakan untuk pendeta". Namun kenyataannya,pengunjung gereja masih memarkir kendaraan mereka di tempat itu juga. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian ia mengubahnya menjadi: "Tuhan menyediakan tempat ini untuk hamba-Nya". Namun, hal ini pun tidak membuahkan sesuatu yang diharapkan.
Akhirnya setelah merasa kesal, ia memunyai suatu ide yang bagus. Hasilnya adalah bahwa sejak dipasang tanda yang terakhir itu, tidak ada seorang pun yang memarkir mobilnya di tempat pendeta itu. Tandanya berbunyi: "Siapa yang memarkir mobilnya di tempat ini diharuskan berkhotbah pada hari Minggu berikutnya".
READ MORE - Humor: Dilarang Parkir di Sini

Renungan Harian: Main Sulap

Bacaan: Lukas 10:38-42
Nats: Lukas 10:39-49
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
 


Pada masa kini, kita sering sekali melakukan "sulap" dalam kegiatan kita sehari-hari. Kita tenggelam dalam kesibukan kita mengurus berbagai "pertunjukan sulap" mengurus berbagai macam hal dalam waktu yang bersamaan. Masyarakat menghargai orang yang dapat memenuhi jadwal yang padat dan dapat menyelesaikan semuanya. Jadi "wanita yang hanya duduk di kaki Yesus" kadang-kadang dianggap tidak produktif. Tetapi Yesus memuji Maria karena ia telah meluangkan waktu bersamaNya. Tentu masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, akan tetapi Maria telah memilih yang terbaik. Karena itu,  marilah berhenti melakukan "sulapan" harian, supaya kita memiliki waktu untuk bersekutu dengan Tuhan.
READ MORE - Renungan Harian: Main Sulap

Jumat, 22 Juli 2011

Cerita Inspiratif: Surat Cinta Bapa Kepada Anak-AnakNya

Bapa sangat mengasihi kita semua sebagai anak-anak -Nya. Tetapi seringkali banyak orang tidak tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi manusia, bahkan rela berkorban supaya kita tidak binasa, tetapi sebaliknya mengalami hidup kekal, hidup berkelimpahan dan diberkati. Satu hal yang sering membuat kita mengecewakah hati Tuhan adalah sikap kita sendiri yang kurang percaya bahwa  Tuhan itu adalah Bapa kita, Seorang Bapa yang sangat mencintai kita sebagai anak-anak-Nya. Seorang Bapa yang selalu menolong anak-Nya kalau anak-Nya dalam kesulitan.  Seorang Bapa yang selalu mengawasi dan memperhatikan anak-Nya.

Tapi bagaimana dengan kita? Saat kita dalam masalah, apakah kita masih bisa mengucap syukur kepada Tuhan? Masih bisakah kita tersenyum menghadapi masalah kita? Kenapa seringkali kita lebih banyak bersungut-sungut dalam menghadapi persoalan kita? Tiada lain adalah karena kita kurang percaya bahwa Tuhan adalah “BAPA” kita.

Bapa sudah mengutus Kristus yang adalah “Yang Terbaik dari Surga” untuk berkorban dan mati bagi kita. Mana mungkin Dia sang Bapa tidak memberkati dan menolong kita dalam mengarungi kehidupan kita. Seperti kata Mazmur Daud ”Sekalipun aku dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Tuhan besertaku”

Di bawah ini ada sebuah video mengenai “Surat Cinta Dari Bapa”. Bapa yang sangat mencintai kita lebih dari cinta kita kepadaNya. Bapa yang mempunyai rancangan terindah untuk kita. Silahkan simak Video  berikut ini hingga selesai (Bagus Sekali) agar anda dapat memahami kasihNya kepada kita semua. Kiranya menjadi berkat. God Bless You All.

READ MORE - Cerita Inspiratif: Surat Cinta Bapa Kepada Anak-AnakNya

Kamis, 21 Juli 2011

Renungan Harian: Tergesa Membawa Celaka

Amsal 16:32
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan”

Alkisah pada masa dinasti Song ada seorang petani yang tidak pernah sabar. Ia merasa padi di sawahnya tumbuh sangat lambat. Akhirnya ia berpikir, “Jika saya menarik-narik padi itu ke atas, bukankah saya membantunya bertumbuh lebih cepat?” Lalu ia menarik-narik semua padinya. Sampai di rumah, dengan bangga ia bercerita kepada istrinya bahwa ia baru saja membantu padinya bertumbuh lebih cepat.

Keesokkan harinya ia pergi ke sawah dengan bersemangat, tetapi betapa kecewanya ia ketika melihat bahwa semua padi yang kemarin ditariknya ke atas sudah mati. Karena tidak sabar, “usahanya untuk membantu” malah membuatnya rugi besar.

Demikian pula dengan Saul, raja Israel. Sebelum Saul berperang ke Gilead melawan bangsa Filistin, Samuel sudah berpesan bahwa ia akan datang kepada Saul untuk mempersembahkan korban. Samuel meminta Saul menunggu ia datang untuk memberi instruksi (I Samuel 13:8). Namun, Saul tidak mengindahkan perintah Samuel maupun hukum Tuhan. Ia tidak sabar menunggu Samuel. Ia lebih takut ditinggalkan rakyatnya dari pada takut pada Tuhan. Ketidaksabarannya membawa dampak yang fatal, Tuhan menolaknya sebagai raja (ayat 14).
Dalam hidup ini, kita juga kerap tidak sabar menunggu waktu Tuhan. Ketika pertolongan Tuhan rasanya tak kunjung tiba, jangan tergesa mengambil jalan. Bukannya menyelesaikan masalah, malah sering kali mendatangkan masalah baru yang justru lebih besar! Akar ketidaksabaran adalah tidak percaya. Jika kita sungguh-sungguh percaya Allah mampu menolong, kita akan menanti Dia dengan sabar.

Dalam hidup orang yang sabar selalu ada banyak kesempatan untuk Allah bekerja.
READ MORE - Renungan Harian: Tergesa Membawa Celaka

Selasa, 12 Juli 2011

Renungan Harian: Glow in the Dark

Efesus 5:8
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.

Sepulang dari sebuah perjalan ke luar negeri, seorang pria membelikan oleh-oleh bagi istrinya berupa sebuah kotak korek api yang bercahaya dalam gelap. Saat ia memberikan kepada istrinya, ia ingin memperlihatkan pada istrinya bahwa kotak itu bisa bercahaya, namun sewaktu lampu di nyalakan kotak itu tidak mengeluarkan Cahaya.

“Dagelan yang tidak lucu,” demikian seru istrinya.

Dengan kecewa pria itu berkata, “Aku telah tertipu.”

Tapi saat istrinya membolak balik kotak korek api itu, dia melihat sederet kalimat dalam bahasa Perancis. Setelah bertanya pada seorang teman, ternyata kalimat itu berbunyi, “Jika Anda ingin saya bersinar pada malam hari, jemurlah saya di bawah terik matahari.” Karena itu si istri menempatkan kotak itu di jendela. Sorenya saat sang suami pulang, ia memadamkan lampu dan memperlihatkan pada suaminya bagaimana kotak itu sekarang bisa bercahaya.

Suaminya heran dan bertanya, “Apa yang kau lakukan?”

Istrinya menjawab, “Aku sudah tahu rahasianya. Kotak itu harus di jemur di bawah terang supaya dapat bercahaya.”

Sama halnya dengan orang percaya, jika kita ingin bersaksi di tengah gelapan dunia ini, kita harus berada di dalam terang Tuhan dulu. Berjemurlah dalam terang firman Tuhan, penuhilah hidup Anda dengan hadirat Tuhan, dan ijinkan Roh Kudus memakai hidup Anda untuk bercahaya dalam kegelapan.

Rasul Paulus menuliskan kepada orang percaya di Filipi seperti ini, “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. Filipi 2:15-16.

Anda tidak bisa bersinar dengan kekuatan Anda sendiri. Anda hanya bisa bersinar jika Anda berada dibawah terang Kristus Yesus.
READ MORE - Renungan Harian: Glow in the Dark