AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Minggu, 13 Juli 2014

Renungan Harian: Mertua, Musuh No.1 dalam Pernikahan?

Bacaan: Rut 1 

tetapi Rut tetap berpaut padanya.
Rut 1:14

Dengan berbagai pertimbangan, tak jarang kita harus tinggal bersama mertua. Dan jujur saja bahwa tinggal satu atap dengan mertua bukan hal yang mudah. Kadangkala terjadi keributan hebat dengan mertua. Memang susah, tapi siapa tahu tips-tips berikut mampu menjadi inspirasi bagi Anda untuk membangun kembali hubungan yang harmonis dengan mertua.

1. Buanglah semua stereotip yang buruk tentang mertua. Mertua tak selamanya menjadi musuh kita dalam pernikahan. Mertua juga tak selalu jadi tukang onar, justru kadangkala mereka jadi berkat. Tidak selalu suami isteri merasa susah hidup bersama dengan mertua, kadangkala mereka justru dapat menikmatinya. Mungkin kita sudah terlalu sering mendapat gambaran yang buruk tentang mertua, tetapi mengapa kita tidak mencoba untuk berpositif thinking terhadap mertua kita?

2. Menyadari bahwa memutuskan menikah dengan pasangan kita berarti siap untuk berhubungan dengan keluarganya. Pernikahan itu kompleks. Tidak bisa kita hanya mau tahu dengan pasangan kita saja sementara mengabaikan atau mengacuhkan keluarganya. Itu sebabnya lebih baik kita belajar kenal lebih dalam seperti apa keluarga pasangan kita, sehingga kita dan mertua bisa saling menyesuaikan.

3. Perlakukanlah mertua dengan penghargaan dan hormat. Jika kita melakukan hal ini, konflik dengan mertua bisa kita redam bahkan bisa-bisa mertua punya perhatian dan rasa sayang kepada kita. Tidak semua mertua benci dengan menantunya, beberapa dari mereka justru bangga dengan menantunya. Ini terjadi kalau kita mengasihi mertua kita dengan tulus dan memperlakukannya dengan hormat.

4. Cari dan temukanlah hal-hal positif pada mertua. Terlalu sering kita hanya memusatkan perhatian pada kesalahan, kelemahan dan kerewelan mertua. Sementara di sisi lain kita tidak pernah memperhitungkan kebaikan-kebaikan dan hal-hal positif dalam diri mertua. Dengan cara ini, maka hubungan kita dengan mertua akan menjadi lebih harmonis.

Hormati dan hargailah mertua kita dengan ketulusan.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com/artikel-rohani/mertua_musuh_no_1_dalam_pernikahan?.html
READ MORE - Renungan Harian: Mertua, Musuh No.1 dalam Pernikahan?

Kesaksian: Kisah Hidup Shelley Luben Mantan Artis Porno dan Pelacur

Anda merasa hidup Anda gagal total? Anda merasa hidup Anda hancur? Apakah Anda berpikir seorang pelacur dan pemain film porno masih memiliki harapan untuk hidup yang berkemenangan dan hidup yang berkelimpahan? Semua itu mungkin dalam kasih karunia Allah, tidak ada yang menghalangi kasih dan kuasa Tuhan mengubahkan seorang manusia yang mau bertobat dan berseru kepada Dia. Jadi janganlah putus asa dan teruslah berseru dan berharap kepada Dia karena Tuhan adalah Kasih dan Dia tidak pernah meninggalkan kita. Bacalah cerita ini dan milikilah pengharapan baru dalam Tuhan.
 Saya lahir tahun 1968, dan tumbuh di California selatan. Saya adalah yang tertua dari tiga bersaudara, seorang anak berkemauan keras dengan kepribadian yang “bersemangat”. 8 tahun pertama dalam hidup saya, keluarga saya menghadiri gereja yang baik di mana saya belajar tentang Tuhan dan Yesus. Sebagai seorang gadis kecil, saya mengenal dan sangat mengasihi Yesus. 

Ketika saya berumur 9 tahun, banyak hal berubah di dalam keluarga kami. Kami pindah ke Glendora, meninggalkan gereja dan sahabat-sahabat yang kami kenal dan cintai. Kedua orang tua saya berhenti menghadiri gereja, dan perlahan-lahan keluarga kami terseret menjauh dari Tuhan dan dari satu sama lain. Saya tumbuh tanpa hubungan yang berarti dan intim dengan kedua orang tua saya, meskipun mereka bukan orang tua yang jahat. Banyak dari waktu dalam keluarga kami, kami habiskan duduk di depan televisi.

Keluarga kami SANGAT SUKA menonton televisi. Saya masih ingat kebanyakan episode dari televisi tahun 70 dan 80an. The Love Boat, Three’s Company, Star Trek, Twilight Zone, Chips, I love Lucy (favorit kami), The Munsters, Carol Burnett show, Gilligan’s Island, Bewitched, Bonanza, dan Happy Days. Singkatnya, saya dibesarkan oleh televisi dan mulai mengembangkan cara berpikir yang salah dan berbahaya. Ibu saya sering berkata bahwa, televisi adalah sebuah pengasuh bayi yang hebat. Saat bertumbuh, saya berbeda dari anak-anak lain. Saya benar-benar kreatif, dan pada usia yang sangat muda saya sudah mulai menulis puisi dan cerita pendek. Waktu itu saya sangat frustrasi karena saya tidak memiliki tempat untuk mengarahkan energi kreatif saya. 

Orang tua saya tidak mendaftarkan saya ke dalam kegiatan ekstrakulikuler, dan dalam kebanyakan waktu saya, saya merasa sangat bosan. Pada umur 6 tahun, saya menulis, menyutradarai, dan “membintangi” drama sekolah saya. Guru kelas satu saya melihat kreativitas dalam diri saya. Dia memberitahu ibu saya bahwa dia terkagumkagum dengan bakat saya, dan dia tidak sabar melihat saya di usia saya yang ke-30. Dia percaya saya bisa menjadi artis Hollywood atau produser film. 

Saya ingat juga waktu itu saya seorang yang aneh, karena saya mulai masturbasi dan memiliki tendensi seksual pada usia yang sangat muda. Mata saya dibukakan terhadap seksualitas oleh seorang gadis remaja dan saudara laki-lakinya ketika umur saya 9 tahun, dan mulai saat itu mengalami perlakuan seksual dengan perempuan dan laki-laki sebelum saya berumur 18 tahun. Seks menjadi sesuatu yang membingungkan untuk saya. Seks berarti “cinta” untuk saya karena enak rasanya merasa dibutuhkan dan diingini oleh orang lain dan menerima perhatian, tapi pada saat yang sama saya merasa kotor. Saya tidak sadar pada saat itu, sebagai seorang anak kecil, saya sedang diperkosa secara seksual. 

Sebagai seorang remaja, saya mencari cinta dari laki-laki dan alkohol, dan mulai berhubungan seks di usia 16 tahun. Usia remaja saya dipenuhi dengan teriakan-teriakan dan pertengkaran yang konstan dengan kedua orang tua saya. Saya punya seorang ibu yang marah pada saya sepanjang waktu, dan seorang ayah yang terlihat terlalu sibuk berteriak menegur saya karena sikap saya yang tidak sopan terhadap ibu saya, dibanding membangun hubungan ayah-anak yang berkualitas dengan saya. Aku tidak ingat seorangpun mengatakan “aku mengasihimu” dalam tahun-tahun itu. Kedua orang tuaku tidaklah jahat, tapi aku merasa mereka tidak tertarik denganku, dan aku menjadi seorang remaja pemberontak yang bertingkah aneh untuk mendapat perhatian. Tapi bukannya mendapat perhatian mereka, orang tuaku malah memilih tinggal diam di rumah. Begitu apatisnya mereka, saya diperbolehkan melakukan hal-hal seperti berpakaian kostum kelinci playboy pada usia 15 tahun. Saya diperbolehkan mengencani pria-pria yang mereka tidak kenali. Pada usia 15 tahun saya diperbolehkan pergi ke sebuah malam prom dengan seorang laki-laki berumur 18 tahun, yang akhirnya membuat saya mabuk untuk pertama kalinya. Kejadian ini memulai gaya hidup berpesta untuk saya, dan saya memulai nongkrong di klub malam, menggunakan narkotika, di usia 16 tahun. Orang tua saya tahu saya punya masalah alcohol, tapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Mereka mencoba konseling keluarga, tapi ayah terlalu “sibuk” bekerja dan hanya berhasil datang satu kali. Jadi saya pergi mencari keluarga baru dan menemukan “cinta” di kerumunan yang salah, minum alkohol dengan dosis yang teratur, dan mulai merokok ganja. Orang tuaku melalui kesedihan yang dalam karena tindakan-tindakanku, dan akhirnya – di batas kesabaran mereka – mengusir saya dari rumah di usia saya yang ke-18.Saya berakhir di San Fernando Valley tanpa uang dan makanan. 
Seorang pria “baik” melihat saya kesulitan dan mengatakan betapa dia mengasihani saya. Dia melingkarkan lengannya di sekeliling saya dan menawarkan bantuan. Tapi kemudian dia mengatakan pada saya dia mengenal seorang pria yang ingin berhubungan seks dengan saya dan akan memberi saya uang. Saya masih sangat terkejut dan penuh kemarahan karena orang tua saya mengusir dari rumah, sehingga saya tidak peduli lagi dan menerima tawarannya. Saya menjual diri seharga 35 dollar dan hidup saya sebagai pelacur dimulai dari situ.Tidak lama aku bertemu seorang ibu yang memperkenalkanku pada sisi “glamour” dari pelacuran. Dia mengajariku setiap trik pelacuran dan cara memanipulasi pria. Awalnya terlihat menarik dengan pria-pria memberiku uang, perhiasan, dan hadiah-hadiah, tapi tidak lama hidup saya terasa seperti perbudakan. Saya menemukan diri saya melakukan seks yang aneh dengan orang asing dan mulai membencinya. Pelanggan mulai melakukan hal-hal menyeramkan seperti menyobek kondom dengan sengaja atau mengikuti saya kemana-mana. Lainnya mencoba membunuh saya dan menabrak saya dengan truknya. Pria lain membawa pistol kapanpun ia bersama saya dan mengancam akan membunuh saya kalau saya tidak melayaninya dalam posisi-posisi seks tertentu.
 
Pria-pria menuntut dan terus meminta dari saya dan saya terus menerus mesti berbohong untuk keluar dari situasi-situasi yang menakutkan. Saya menjadi seorang pembohong professional dan dapat benar-benar berbohong untuk melicinkan jalan saya. Saya bahkan bisa berbohong pada polisi untuk keluar dari tuntutan mengemudi mabuk, dan beberapa pengalaman mengerikan lainnya. Ini adalah standar untuk industri seks dan alat meloloskan diri paling utama untuk setiap penari telanjang, pelacur, atau artis porno.Gaya hidup dalam industri seks menjadi semakin buruk bagi saya dan saya merasa tidak ada jalan kemanapun untuk lari. Yesus terus mengetuk pintu hati saya tapi saya tidak menghiraukan-Nya. Saya berpikir, Tuhan tidak memelihara saya, jadi saya harus melakukan apa saja yang bisa saya lakukan untuk bertahan hidup sendiri. Siklus ganas sebagai seorang pelacur dan penari eksotik di California selatan bertahan selama delapan tahun. Selama bekerja sebagai pelacur, saya hamil tiga kali dari pelanggan dan hal itu menghancurkan saya. Jutaan pertanyaan muncul dalam pikiran saya setiap kali. Bagaimana saya membiarkan hal ini terjadi? Bagaimana saya akan merawat bayi ini? Haruskah saya aborsi? Kemana saya harus mencari bantuan? Saya bahkan tidak tahu siapa ayah-ayah dari dua kehamilan. Kemudian saya mengingat Yesus dan saya meminta-Nya, “Tolong saya”. Tuhan menghibur saya dan saya tahu saya tidak bisa membunuh dan akhirnya saya menjaga bayi saya. Dua dari kehamilan itu gugur karena tidak terawat, tapi salah satunya berhasil dan saya punya putri pertama saya, Tiffany, di usia saya yang ke-20. Tiffany memiliki darah Asia dan sangatlah cantik. Saya mencoba kembali untuk hanya melakukan tari eksotik, tapi pelacuran terus menghantui saya dan godaannya sulit untuk ditolak, apalagi untuk seorang orang tua tunggal.Setelah beberapa tahun membesarkan anak seorang diri dan bekerja sebagai seorang pelacur dan penari, saya mulai minum alkohol secara berlebihan dan mulai bergantung pada alkohol dan narkotika. Tiffany tumbuh sebagai seorang gadis kecil yang sedih, dan kepolosannya terkadang dinodai. Ketika dia tumbuh semakin besar, dia sadar akan keberadaan pria-pria aneh yang “mengunjungi” saya dan memarahi saya. Saya memaksanya bersembunyi di kamarnya sementara saya “menghibur” pelanggan. Dia juga melihat saya dengan hubungan yang “aneh” dengan wanita-wanita. Dia tidak benar-benar mengerti semua itu, tapi jelas dia tahu bahwa dia hidup dengan seorang perempuan liar yang cabul. Ketika itu saya merupakan seorang ibu yang buruk, saya biasa memberinya pager dan menyuruhnya pergi ke taman sementara saya melacur. Umurnya baru empat tahun.Saya mulai melihat diri saya sendiri sebagai sebuah kegagalan total.

Saya kehilangan semua harga diri dan membenci diri saya sendiri sebagai seorang ibu yang buruk. Saya sangat lelah selalu mencoba untuk bertahan hidup. Tidak pernah ada istirahat dari gaya hidup itu. Pria-pria mengikuti saya pulang, menyayat ban mobil saya, menelepon saya setiap saat, datang mabuk di tengah malam, dan bahkan mencoba membunuh saya. Untuk bisa berfungsi, saya selalu bergantung pada sebotol besar Jack Daniels di tangan. Kadang saya akan duduk di sudut dengan botol saya dan dalam keadaan mabuk total menangis pada Yesus, “Saya mohon, tolong saya!”, tapi sepertinya Dia tidak ada di sana. Entah mengapa saya selalu merasa ada “perlindungan” aneh di sekeliling saya. Seiring dengan perjalanan menyakitkan saya berlanjut, saya mulai terlibat dalam industri film porno. Saya pikir saya bisa mendapat uang yang mudah dan cepat, juga film porno terlihat lebih aman dan legal dibanding pelacuran. Banyak pelacur yang saya kenal diperkosa dan dikirim ke penjara, dan saya tidak mau hal itu terjadi pada saya. Juga dalam waktu itu, saya benar-benar seorang pecandu berat alkohol dan narkotika dan tidak mampu mengambil keputusan yang rasional.

Ketika saya membuat film porno saya yang pertama, sesuatu yang sangat “gelap” datang pada saya. Saya hampir bisa mendengar iblis berkata, “Lihat Shelley, aku akan membuat kamu terkenal dan KEMUDIAN semua orang akan mencintai kamu.” Sebuah kekuatan aneh yang sangat besar membuat saya mampu berhubungan seks dengan penuh semangat, hanya untuk kemudian ‘jatuh dari ketinggian’ dan hancur, merasa dipermalukan dan dilecehkan. Saya menyukai perhatiannya, tapi membenci diri saya sendiri dalam saat yang sama. Saya suka mendengar betapa hebatnya saya ‘tampil’, tapi saya juga benci seks yang begitu brutal. Saya mulai membintangi film-film seks yang lebih brutal, dan hanya dengan menggunakan lebih banyak alkohol dan narkotika saya berhasil melakukannya. Saya merasa seperti saya harus membuktikan sesuatu pada dunia dan semua orang yang pernah menyakiti saya. Dan ketika industri pornografi membuka lengan besar mereka dan mengundang saya ke dalam sebuah “keluarga”, akhirnya saya merasa diterima. Tapi harga yang saya bayar untuk “keanggotaan” keluarga itu adalah hidup saya sendiri. Saya menjual apa yang tersisa dari hati, pikiran, dan femininitas saya pada industri pornografi, dan wanita dan sisi manusia dari saya mati sepenuhnya dalam studio pornografi.Saya juga berisiko terinfeksi vĂ­rus AIDS seperti bintang porno lainnya.

Saya bermainmain dan mempertaruhkan hidup saya dalam bahaya. Industri pornografi tidak dan TIDAK AKAN PERNAH mendukung penggunaan kontrasepsi dalam film-filmnya, jadi penyakit menular seksual dan HIV sejak dulu masih merupakan resiko antara artis dan actor film porno. Bulan Mei 2004, Lembaga Medis Industri Pornografi (Adult Industry Medical Foundation - AIM), yang menawarkan tes sukarela bulanan untuk bintang porno bagi HIV, mengumumkan bahwa lima “aktor” pornografi telah diperiksa positif atas virus AIDS. Saya lebih beruntung dari aktor-aktor itu. Tuhan tidak mengijinkan HIV menjamah saya. Bagaimanapun, saya terjangkit herpes, penyakit menular seksual lainnya yang tidak dapat disembuhkan. Saya ingin bunuh diri. Waktu saya mendapat herpes, tidak ada yang menolong saya. Tapi sejak AIM terjun ke lapangan, organisasi ini mengklaim telah menurunkan beberapa penyebaran HIV di industri pornografi dan meningkatkan kewaspadaan di antara para pelaku film. Tapi kebenaran itu tetap tinggal, aktor porno terus membahayakan hidup mereka dan menyebarkan penyakir. Dalam sebuah wawancara dari Court TV dengan penemu AIM, Sharon Mitchell, juga seorang mantan artis porno, mengakui bahwa di antara aktor porno dewasa ini terdapat “7% HIV, dan 12-28% penyakit menular seksual. Herpes selalu berada di sekitar 66%.

Mereka diobati dengan acyclovir untuk herpes, yang sangat efektif untuk mencegah penularan herpes.Chlamydia dan gonorrhea, akan tetapi, seperti hepatitis, sepertinya menempel pada segala sesuatu mulai dari dildo ke permukaan rata sampai tangan, jadi biasanya kami sudah habis akal menangani Chlamydia.” Itu merupakan kata-katanya sendiri dan wawancaranya dapat ditemukan di http://www.courttv.com/talk/chat_transcripts/2001/0723mitchell.html

Tidak ada yang lebih menghancurkan dari menerima hasil positif untuk sebuah penyakit menular seksual yang tidak dapat disembuhkan. Waktu itu aku ingin mengakhiri hidupku. Saya menelan banyak pil-pil berharap saya overdosis, dan mengiris pergelangan tangan saya, tapi tampaknya apapun yang saya lakukan, saya tidak bisa mati. Rasa sakit itu benar-benar membanjiri, dan suasana hati saya benar-benar tidak stabil. Satu menit saya berjalan seperti mayat hidup dan menit berikutnya saya marah besar, berteriak dan memecahkan barang-barang. Saya marah terhadap Tuhan, membenci diri saya sendiri dan orang tua saya. Hanya alkohol dan narkotika dapat meringankan rasa sakit saya.

Saya memanggil Yesus untuk menolong saya dan mencoba meninggalkan pola hidup saya yang berantakan, tapi tidak sampai seminggu saya sudah kembali lagi. Saya kehilangan semua harapan dan membenci hidup saya. Saya benar-benar tanpa harapan, dan hidup benar-benar tanpa arti. Setelah terinfeksi dengan herpes, perlahan-lahan saya meninggalkan industri pornografi tapi kembali melacur untuk tetap hidup. Tahun 1994 saya bertemu seorang pria bernama Garrett. Seorang pria berusia 22 tahun dan begitu polos dibandingkan dengan saya. Saya memberitahunya ia harus membayar untuk mengencani saya. Ia berpura-pura membutuhkan “pelayanan” saya untuk sebuah pesta bujangan jadi saya memberinya kartu nama. Ia sering menelpon saya tapi saya terus berkata tidak. Saya tidak mampu memulai hubungan normal karena hati saya benar-benar hitam dan dingin terhadap semua laki-laki. Namun kemudian, karena alasan-alasan Tuhan, saya mengubah pikiranku dan pergi bersamanya. Dengan cepat kami menjadi sahabat. Ketika saya menghabiskan waktu bersama-sama, hati saya yang hitam dan terluka mulai bisa merasakan lagi. Saya ingat benar-benar merasakan rasa sakit secara fisik di hati saya ketika Garrett mencoba mendekati saya. (Lihat akhir film kartun Grinch ketika hatinya mulai tumbuh, dan seperti itulah saya.)

Saya mencoba menjaga hubungan kami tetap jauh, tapi sulit karena Garrett membuat saya merasa seperti gadis kecil lagi. Dia akan datang ke rumah dan kami akan merokok ganja bersama dan bermain catur dan kartu selama berjam-jam. Waktu itu kami seperti dua anak kecil sedang bersenang-senang. Saya tidak pernah merasa “senang” sejak masa kecil saya. Garrett dan saya bisa membicarakan apa saja, dan satu hari kami membicarakan Yesus. Kami berdua tumbuh sebagai anak-anak yang mengasihi dan mengenal Yesus Kristus. Saya belajar bahwa Garrett tumbuh di sebuah keluarga Kristen dan dibesarkan dididik di sekolah Kristen. Untuk dua orang yang bertemu di bar, ini adalah sebuah “kebetulan” yang luar biasa. Saya membuka hati tentang trauma yang saya alami, dan ia mendengarkan dan ada bagi saya. Ia tahu saya pernah terlibat dalam industri pornografi dan pelacuran, tapi dia benar-benar bersedih bagi saya. Ia berkata ia mau menyelamatkan saya. Saya tidak pernah bertemu pria seperti Garrett. Ia melihat sesuatu dalam diri saya yang tidak dilihat orang lain. Ia seorang sahabat bagi pelacur, seperti Yesus. Kami tahu Tuhan sedang bekerja dalam hidup kami, jadi kami kembali kepada Yesus dan menikah tanggal 14 Februari 1995.

Hidup baru kami dimulai sebagai kekacauan besar. Garrett kehilangan pekerjaannya setelah kami menikah karena ia tertangkap basah menggunakan narkotika di tempat kerja. Kami harus pergi ke departemen sosial dan menerima bantuan finansial. Semua menjadi semakin buruk dan godaan untuk saya kembali ke gaya hidup yang lama benarbenar menggoyahkan. Tapi Tuhan punya ide yang lebih baik. Garrett bergabung dengan angkatan bersenjata.Setelah pelatihan dasar, Garrett kembali sebagai pria yang baru, bebas dari ketergantungan narkotika dan akan dipromosikan ke basis militer Fort Lewis di Negara bagian Washington. Saya hamil dan melahirkan Teresa di tahun 1997. Saya bisa lepas dari alkohol selama hamil tapi segera kembali setelahnya.

Setiap kali saya menggendong bayi baru saya, saya teringat kembali betapa tertolaknya saya oleh orang tua saya dan semua pria dan wanita yang telah melecehkan saya. Tuhan membangkitkan memori itu agar Ia dapat menyembuhkan saya, tapi bagi saya rasa sakit itu tidak tertahankan. Akhirnya saya lari kembali ke alkohol. Tapi rasa sakit itu menjadi semakin buruk sehingga saya pergi mencari pertolongan ke klinik kesehatan mental militer dan di-diagnosis mengidap bipolar disorder, kesalahan pada pengaturan detak jantung, ketergantungan alkohol, depresi, dan stress pos-traumatik. Saya diberikan zoloft, pil tidur, lithium dan waktu konseling. Saya diberikan video untuk melatih saya mengontrol kemarahan saya, yang malah membuat saya semakin marah ketika menontonny! Saya sudah melalui program-program inti dari angkatan bersenjata tapi tetap ketergantungan saya tidak hilang. Saya juga didiagnosis mengidap kanker tengkuk yang harus segera dioperasi. Konsekuensi masa lalu saya mengejar-ngejar saya. Saya ingin menyerah saja. Tidak ada yang berhasil!! Tapi Tuhan punya rencana yang lebih baik.Tuhan memimpin Garrett dan saya menghadiri sebuah gereja luar biasa bernama Champions Centre di Tacoma, Washington di mana kami diajar menjalani hidup seperti seorang pemenang. Gereja ini dikenal karena membangun hidup berkemenangan melalui kebijaksanaan Firman Allah.

Saya diajar untuk hidup dengan percaya, bahwa saya dapat melalui APA SAJA karena dengan Tuhan TIADA YANG MUSTAHIL. Bersama Tuhan, saya sudah diampuni total dari segala dosa saya dan diberi kesempatan untuk bertumbuh menjadi seseorang yang baru tanpa harus menjadi sempurna dulu. Benar-benar melegakan! Saya belajar bahwa Tuhan mengasihi saya tanpa syarat, tidak peduli masa lalu saya, dan bahkan Ia punya rencana untuk masa depan saya. Tuhan punya rencana untuk hidup saya? Saat itu saya merasa seolah-olah seseorang telah menyalakan lampu di hidup saya yang selama ini gelap.

Di bulan November, 1999, saya melahirkan Abigail, dan meskipun saya minum alkohol selama kehamilan saya, Tuhan membiarkannya hidup. Setelah ia lahir, Tuhan AKHIRNYA menjawab doa-doaku dan mengangkat ketergantunganku terhadap alcohol. Saya bersih tanggal 9 April 2000, dan itu adalah waktu yang sangat spesial bagi hidup saya. Saya mulai lapar untuk mengenal Tuhan lebih lagi, dan giat belajar bagaimana menjadi wanita yang “normal”. Saya mulai membaca buku tentang bagaimana menjadi ibu dan istri yang baik, dan bagaimana memasak dan mengurus rumah saya. Saya memperhatikan wanita-wanita lain bagaimana mereka mencuci pakaian, bagaimana mereka berpakaian, dan bagaimana mereka berbicara terhadap suami dan anak-anak mereka.

Bertahun-tahun saya memasang telinga KEMANA SAJA. Saya bisa berdiri di bagian penjualan daging di sebuah super market dan mendengarkan ibu di dekat saya menjelaskan bagaimana membuat daging panggang, dan langsung pulang ke rumah dan mencobanya! Sering saya berlama-lama di super market hanya untuk belajar!! Harfiahnya, saya mungkin punya lebih dari 100 mentor yang saya sendiri bahkan tidak tahu betapa mereka telah membantu saya. Saya harus mengulang SEMUANYA dari nol dan belajar bagaimana menjadi seorang normal yang hidup di lingkungan normal, jadi saya mengelilingi diri saya dengan orang-orang unggul untuk belajar dari mereka.Saya juga mempraktekkan prinsip-prinsip Allah dalam segala sesuatu yang saya lakukan dan saya mulai merasakan sukacita sejati untuk pertama kali dalam 13 tahun terakhir!! Tuhan juga membantu saya belajar mendesain web, membuat saya merasa berhasil dan dapat menggunakan kreativitas saya. Saya sudah memiliki dan mengoperasikan bisnis desain web saya selama 4 tahun. Saya juga mulai menghadiri universitas, dan sekarang saya hampir menjadi seorang sarjana muda Teologia.

Karena saya memilih mengikuti Dia segenap hati, Dia memberkati segala sesuatu yang saya sentuh tepat seperti yang dijanjikan-Nya dalam firman: Yoh 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.Setelah hari pertama saya melangkahkan kaki saya ke Champion center dengan hati yang luka dan hidup yang berantakan, delapan tahun kemudian saya berjalan keluar sebagai seorang wanita pemenang (champion) yang disembuhkan dan bersemangat akan hidup saya! Tuhan secara total melepaskan saya dari narkotika, alkohol, memori yang sakit, penyakit mental, kecanduan seks, trauma seksual, dan rasa bersalah dan rasa malu dari masa lalu saya. Tuhan mengambil saya keluar dari hidup saya yang lama, menawarkan sebuah hidup baru, dan meskipun pada awalnya saya tidak bisa melihatnya, saya menyerahkan hidup saya dan mempercayai-Nya. Itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya ambil!Tuhan juga memulihkan kewanitaan saya dan menyembuhkan seksualitas saya, yang merupakan suatu mukjizat besar bagi saya. Setelah melacur dan terjun ke dalam dunia pornografi, saya kehilangan fungsi saya secara seksual. Fakta bahwa saya dapat menikmati hubungan intim yang sehat sekarang ini, nyata merupakan sebuah mukjizat. Tuhan juga menyembuhkan saya dari penyakit herpes yang menurut manusia tidak dapat disembuhkan. Waktu saya menjadi objek pembelajaran angkatan bersenjata untuk wanita hamil yang menderita herpes pada tahun 1996, saya diperiksa dan mereka berkata saya tidak bisa ikut dalam program itu, karena tidak ada virus herpes dalam darah saya. Hasil tesnya negatif! Saya juga bebas dari kanker karena dokter-dokter berhasil membuang semua kanker tengkuk saya. Dialah Jehovah-Rapha, Allah yang menyembuhkan kita!Tuhan juga menyembuhkan pernikahan kami dengan cara yang luar biasa. Garrett dan saya memiliki hubungan cinta yang indah dan penuh warna! Baca cerita kami yang LUAR BIASA di sini.

Tuhan telah melakukan lebih banyak mukjizat lagi di dalam keluarga saya sendiri. Garrett memiliki pekerjaan yang hebat sehingga saya bisa tinggal di rumah, menjadi ibu yang baik, juga melakukan pelayanan. Tiga putri-putri pemenang kami dibesarkan dengan iman dan kasih terhadap Yesus Kristus, dan mereka menghadiri sekolah Kristen. Tiffany, putri saya yang paling tua, yang sekarang berumur 18 tahun, telah mengampuni saya dan memberi saya kesempatan menjadi ibu yang bijak baginya. Ia telah melewati banyak hal dalam hidupnya dan sekarang membagikan kesaksiannya dengan banyak orang untuk menginspirasi dan menguatkan mereka. Saya SANGAT bersyukur saya tidak melakukan aborsi, karena Tiffany adalah seorang wanita yang cantik dan brilian yang punya begitu banyak talenta dalam hidupnya. Ia sangat berbakat secara musikal dan dapat memainkan beberapa instrumen. Tiffany juga merasa Tuhan memanggilnya untuk menjangkau kaum muda yang terluka dan akan memimpin forum remaja di situs ini. Kerinduannya adalah masuk universitas dan mengambil gelar dalam bidang konseling, jadi ia dapat menggunakan pengalaman masa lalu dan pendidikannya untuk menjangkau kaum muda di tengah kesulitan mereka. 

Seperti Anda lihat, Bapa sudah bekerja begitu luar biasa dalam hidup saya dalam dua belas tahun terakhir. Saya memang harus melewati delapan tahun pemulihan. Saya harus membuat pilihan memulai kembali hidup saya dan percaya apa yang Tuhan katakan pada saya, bukan kebohongan-kebohongan dari iblis atau kebohongan tentang gambar diri saya yang sudah rusak. Tuhan menjadi Bapa sejati saya, dan Dia mengajar saya bagaimana mengasihi, mengampuni, dan memiliki gambar diri saya di dalam Dia, bukan masa lalu saya. Saya juga belajar bagimana memiliki hidup yang sukses dengan mempraktekkan prinsip-prinsip Tuhan dalam segala sesuatu. Apapun yang Firman Tuhan katakan, itu pasti bagi saya. Saya menjadi ciptaan yang baru dan kuat melalui kuasa Yesus Kristus, Pemenang sejati yang sudah mengubah hidup saya! Tuhan sekarang mengirim saya dengan sebuah pesan pada dunia betapa riil-nya kasih- Nya yang luar biasa itu. Bagaimana Ia sudah menciptakan setiap kita serupa dengan gambarnya, dan betapa kita begitu dikasihi dan diterima. 

Bagaimana Ia mengirim Anak-Nya Yesus Kristus untuk membebaskan kita dari narkotika, alkohol, keterikatan seksual, penolakan, dan semua kebohongan iblis. Saya bangga menunjukkan pada dunia, bahwa YA, Tuhan mengambil seorang bintang porno dan pelacur dan menjadikannya Pemenang. Tuhan adalah Bapa terbaik, dan Ia ingin semua anak-anak-Nya menemukan jalan pulang kepada-Nya supaya Ia dapat menyembuhkan mereka dan menjadikan mereka Pemenang-pemenang. Tapi pilihannya ada di tangan ANDA.Saya juga ingin semua orang tahu bahwa apapun yang Tuhan lakukan bagi saya, Ia akan melakukannya bagi Anda. Dan Ia akan melakukan ini karena Ia MENGASIHI Anda dan mengirimkan anak-Nya Yesus Kristus untuk memberimu hidup yang baru. Yang perlu kita lakukan adalah datang pada Yesus dan belajar dari-Nya.Mat 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Inginkan Anda memiliki ketenangan dalam jiwa Anda? Saya ingin. Dulu saya sakit dan lelah diombang-ambingkan hidup. Saya lelah harus bertarung untuk hidup setiap hari. Saya hanya ingin merasakan damai dan menemukan kasih sejati tapi dunia tidak bisa memberi itu bagi saya. Saya sudah mencari kasih dalam laki-laki, benda material, ketenaran dan kekayaan, dalam narkotika dan alcohol dan saya MASIH KOSONG. Yang saya inginkan dulu hanyalah kehidupan yang normal. Sampai saya menemukan kebenaran:Yesus datang untuk memberimu hidup dalam segala kelimpahannya (Yohanes 10:10). 

Dan tentu saja, SAYA AKHIRNYA menemukan kehidupan yang selalu saya inginkan. Mengapa Anda tidak menaruh kepercayaan Anda pada Tuhan dan Anak-Nya Yesus Kristus, dan segera mengalami hidup berkelimpahan itu? Mungkin tidak akan terjadi dalam satu-dua hari, tapi saya berjanji, itu PASTI terjadi. Saya tahu karena hal ini terjadi bagi saya. Sayalah bukti hidup bahwa Tuhan itu ada, bahwa Ia mengasihi ANDA tidak peduli apa yang sudah Anda lakukan, dan Ia punya rencana yang sempurna dan tujuan bagi hidup Anda. Secara pribadi saya ingin mengucapkan “Terima Kasih” untuk begitu banyak orang yang telah membantu pemulihan saya: 
• Pastor Kevin dan Sheila Gerald di www.championscentre.com – Untuk mengajari saya kebijaksanaan dan menjadi seorang pemenang dalam hidup. Dapatkan pengajaran mereka yang luar biasa di www.kgcmedia.com.
• Patricia dan Argis Hulsey – Untuk mempercaya saya, mendukung saya, dan kesempatan yang kalian berikan untuk mulai melayani di penjara. Mereka juga dua orang tua “spiritual” terbaik yang dapat saya miliki.
• Nuggie Lubben – Untuk sudah menjadi seorang ibu mertua yang luar biasa. Ia mengajar saya bagaimana menjadi ibu yang hebat dan semuanya, mulai dari mencuci pakaian, menyetrika, sampai berkebun! Terima kasih, Mama!
• Kedua orang tuaku – Untuk mengasihi saya dan mengizinkan saya membagi cerita “kita” dengan dunia. Terima kasih sudah mengampuni saya dan memberi saya kesempatan kedua menjadi putri kalian. Saya mengasihi kalian, Mama dan Papa!
• Saudara laki-laki saya Chris – Untuk mengampuni saya dan memberi saya kesempatan menjadi seorang saudara perempuan yang benar, yang selalu saya rindukan. Kamu memiliki hati yang luar biasa dan roh yang indah. Saya ingin terus bekerja denganmu dan sesama pekerja lainnya dalam Kerajaan Allah. Saya mengasihimu Chris.
• Saudara perempuan saya Stacy – Untuk mendoakan saya bahkan ketika saya tidak layak menerimanya. Saya tahu waktu-waktu lalu tidaklah mudah. Saya mengasihimu! Saya juga berdoa Tuhan akan terus memulihkan hubungan kita menurut kehendak-Nya.
• Nenekku yang berketurunan Italia, Nonnie – Yang mempercayai saya ketika tidak ada seorangpun yang mempercayainya. Yang melihat emas dalam diri saya bahkan ketika sinarnya tersembunyi. Ia berpesan ketika saya masih kecil bahwa saya dapat melakukan apapun kalau saya sungguh-sungguh. Ia tidak akan pernah tahu berapa kali ia sudah menyelamatkan hidup saya. Ia adalah seoarang Pemenang sejati.
• Putriku Tiffany – Untuk mengampuni saya dan mengizinkan saya bertumbuh dan menjadi seorang ibu yang bijak baginya. Terima kasih untuk kesempatan mengasihimu dan menjadi bagian dari hidupmu. Terima kasih untuk menunjukkan kasih Kristus ketika Mama tidak punya siapa-siapa. Terima kasih untuk tidak mengizinkan masa lalu mengikatmu tetapi memilih berlari sebagai Pemenang. Mama sangat bangga terhadapmu, betapa hari ini kamu sudah menjadi seoarang wanita yang luar biasa!
• Dan terima kasih yang sangat istimewa untuk suamiku Garrett – Terima kasih telah menjadi Hosea, Yesus, dan Abraham bagiku. Kepedulianmu terhadap seorang pelacur hari ini berbuah, membangkitkan wanita terhormat yang ada di dalamnya. Kamu beriman dan mempercayai Tuhan akan mengubah situasi yang sulit. Kamu rendah hati, sabar, tahan menderita, dan lembut terhadap wanita terluka yang memerlukan lingkungan yang aman untuk sembuh. Kamu lebih dari pemenang. Aku bedoa aku terus dapat menjadi wanita impianmu.

Pelayanan Shelley Lubben untuk para bintang porno yang mau bertobat: http://www.shelleylubben.com/
   
READ MORE - Kesaksian: Kisah Hidup Shelley Luben Mantan Artis Porno dan Pelacur

Humor: Kue Terakhir

Seorang pria yang sudah sakit parah dan tidak dapat disembuhkan menjalani perawatan di rumahnya. Sang istri yang setia, merawatnya dengan tekun hingga saat-saat terakhir. Malam itu, dokter memvonis bahwa umur pria tersebut tinggal satu hari. Dokter menegaskan bahwa besok siang, pria itu akan tiada.

Keesokan paginya, sang suami terbangun dengan sangat lemah. Tiba-tiba, hidungnya mencium aroma kue cokelat kesukaannya. Dia berpikir, "Istriku sungguh manis sekali, di saat-saat akhir hidupku, dia ingin aku menikmati kue kesukaanku untuk yang terakhir kalinya." Dengan sekuat tenaga, dia berusaha bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan tertatih-tatih menuju dapur. Dengan kekuatan terakhirnya, dia bisa sampai ke dapur dan di meja makan, ia melihat sebuah kue cokelat kesukaannya.
Dengan terharu, sang suami menjulurkan tangannya untuk mengambil sepotong kue cokelat tersebut. Tiba-tiba, terdengar suara istrinya berteriak karena terkejut, "JANGAN! Itu kue untuk para pelayat yang datang nanti siang!"

[Sumber: Make Them Laugh Help Them Learn, halaman 145]

Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. 
READ MORE - Humor: Kue Terakhir

Cerita inspiratif: Fokus kepada Tuhan

Pemain yang memegang barongsai melompat, maju dan mundur, berputar dengan energik diiringi pukulan tambur dan cien-cien, dua alat seperti tutup panci yang dipukulkan satu sama lain. Pertunjukan itu diadakan di sebuah aula gereja. Selesai kebaktian lansia ada acara kebersamaan dalam rangka Imlek 2563.

Si barongsai terus mencari angpau-angpau yang diacungkan hadirin dan menyimpannya dalam kantung besar apron yang dipakainya. Herannya si pemain barongsai tidak pernah menggubris apa yang dikatakan MC. Bila MC berkata, "Tuh, di kiri ada angpau!" ia malah pergi ke bagian belakang. Bila disuruh ke kanan, ia malah ke kiri. Teman yang duduk di dekat saya berbisik,"Si pemain barongsai tidak bisa mendengar apa yang dikatakan MC. Ia terkena penyakit dan menjadi tuli!"

Ketika acara berakhir, dan pemain barongsai diperkenalkan, ternyata ia adalah seorang ibu lansia berusia 65 tahun. Teman saya memberitahu saya bahwa ibu itu dulu anggota paduan suara. Setelah tuli,ia tidak menyanyi lagi. Tetapi tetap semangat dan ceria dan melayani Tuhan dengan apa saja yang masih bisa dilakukannya, antara lain ya bersedia jadi pemain barongsai dadakan.

Ternyata kekurangan fisik tidak menjadi hambatan untuk melayani Tuhan. Ketika saya renungkan ternyata banyak orang-orang seperti itu. Saya teringat wanita yang sekilas memiliki mata normal, tetapi hanya satu mata yang berfungsi. Ia melayani Tuhan sebagai koordinator kelompok doa, menghitung persembahan dan mengajar Sekolah Minggu. Wanita lain yang saya jumpai di Semarang hanya memiliki satu lengan. Ketika terjadi gempa di Sumatera, ia tertimpa reruntuhan. Nyawanya selamat, tetapi lengan kiri harus diamputasi. Wanita cantik ini memiliki wajah penuh sukacita dan melayani Tuhan dengan berkhotbah.Wanita lain berjalan terpincang-pincang, tetapi mengurus dekorasi, mempersiapkan map lagu untuk paduan suara dan banyak hal lain di gereja.

Makin direnungkan ternyata semakin banyak orang yang saya tahu memiliki keterbatasan fisik, namun tetap melayani Tuhan dengan semangat. Mereka adalah orang seperti yang dikatakan Paulus dalam 2 Timotius 2:4. Mereka tidak memusingkan soal-soal penghidupannya. Yang mereka inginkan sebagai prajurit yang baik adalah berkenan kepada komandannya, yaitu Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang berfokus kepada Tuhan.

Mungkin banyak di antara kita memiliki pendengaran yang baik, dua mata yang berfungsi, dua lengan utuh, dua kaki sempurna dan kesehatan yang baik. Apakah kita sama bersemangat dan bersukacita dalam melayani Tuhan seperti mereka? Semoga saja. Amin. 

source: http://www.pondokrenungan.com byWidyawati Dharmasurya (widyasuwarna@yahoo.co.id)
READ MORE - Cerita inspiratif: Fokus kepada Tuhan

Senin, 07 Juli 2014

Kesaksian Purnomohadi: Arsitek Sukses Dibalik Stadiun Gelora Bung Karno

Tepat pada 21 Juli 1962, Stadiun Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) berdiri sempurna di tengah ibu kota berkat tangan handal Ir Purnomohadi, seorang ahli arsitek yang telah banyak menimba ilmu arsitektur olahraga di Italia.

Jelas, Purnomohadi adalah sosok dibalik SUGBK yang dipergunakan sebagai arena olahraga yang berstandar Internasional dan mampu menampung 100 ribu orang  itu.

SUGBK hanyalah satu diantara sekian banyak karya cipta sang ahli arsitektur ini. Berkat tangan dingin Purnomohadi, bangunan seperti Stadiun Jakarta Ring yang digunakan sebagai arena kegiatan yang bersifat nasional dan internasional bahkan masih berdiri utuh.

Sementara Stadiun Manahan  serta Gedung Olahraga Prubamura di Kupang sukses mendapat piagam penghargaan dari Yards. Kedua bangunan ini telah diakui oleh negara luar sebagai bangunan bernilai istimewa.

Purnomohadi mengaku, dibalik bangunan-bangunan megah yang dirancangnya ada anugerah kemampuan yang terus mengalir di dalam dirinya. Lewat karunia itulah Purnomohadi mau melakukan keinginan Tuhan memakai dirinya untuk bekerja dan menuangkan segenap ide dengan sepenuh hati.

"Anugerah itu mengalir. Saya tidak harus meminta apa-apa, ya seperti berjalan bahwa itu anugerah yang saya terima karena karunia Tuhan aja. Saya diminta untuk membuat master plan Gelora Bung Karno, ya saya kerjakan sepenuh hati," ujar Purnomohadi.

Kendati begitu, Purnomohadi adalah manusia biasa yang kerap didera persoalan. Namun dengan sikapnya yang tenang, ia tetap mampu menghadapi persoalan itu dengan solusi yang berasal dari Tuhan.

"Saya percaya Dia ada dibelakang saya. Dia akan membimbing saya, saya menyerahkan saja bahwa yang saya kerjakan ini untuk mendapat berkah-Nya," pungkasnya.



Sumber Kesaksian: Purnomohadi
http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/140707121818/limit/0/Purnomohadi-Arsitek-Sukses-Dibalik-Stadiun-Gelora-Bung-Karno.html 
READ MORE - Kesaksian Purnomohadi: Arsitek Sukses Dibalik Stadiun Gelora Bung Karno

Humor: Yang Mana yang Pintar?

Dua orang bos yang kaya raya berlibur ke Bali, mereka membicarakan sopir masing-masing.

"Sopirku sangat bodoh. Aku akan tunjukkannya kepadamu," kata bos pertama. Kemudian, ia memanggil sopirnya, "Ini uang seratus ribu rupiah, pergi ke 'showroom' dan beli satu buah mobil Merceds Benz."

"Baik Pak," jawab si sopir, dan segera pergi.

Bos kedua kemudian menimpali, "Sopirku lebih bodoh lagi. Sebentar aku panggilkan." Kemudian, bos kedua memanggil sopirnya, "Tolong kamu pulang ke rumah, dan periksa apakah saya sedang ada di rumah atau tidak."

"Siap Pak," jawab sopir kedua, kemudian ikut pergi.

Sesampainya di luar restoran, kedua sopir tersebut bertemu dan saling bercerita mengenai majikan mereka. "Majikanku sangat bodoh," kata sopir yang pertama, "Masa ya, aku disuruh untuk membeli mobil Mercedes Benz, padahal ini 'kan hari raya Nyepi. Semua 'showroom' di Bali tutup hari ini."

Sopir kedua menimpali, "Itu belum seberapa, barusan majikanku menyuruhku untuk memeriksa apakah dia ada di rumah atau tidak. Padahal, dia 'kan punya 'handphone', kenapa nggak periksa sendiri aja lewat telepon."

[Sumber: Make Them Laugh Help Them Learn, halaman 129]

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. (Amsal 12:15)

Sumber: http://sabda.org/humor/yang_mana_yang_pintar
READ MORE - Humor: Yang Mana yang Pintar?

Kisah Inspiratif: Perhatikan dan Belajarlah

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak.- Amsal 13:20

Pelikan adalah burung penangkap ikan yang ulung. Tetapi di kota Monterey, California hal seperti ini tidak terjadi. Di kota ini, burung-burung pelikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan ikan, karena banyak sekali pabrik-pabrik pengalengan ikan. Selama bertahun-tahun mereka berpesta dengan ikan-ikan yang berserakan. Tetapi hal yang menakutkan terjadi ketika ikan di sepanjang pesisir mulai habis, dan pabrik-pabrik pengalengan mulai tutup, burung-burung tersebut mengalami kesulitan. Karena sudah bertahun-tahun tidak menangkap ikan, mereka menjadi gemuk dan malas. Ikan-ikan yang dulu mereka dapatkan dengan mudah sudah tidak ada, sehingga satu persatu dari mereka mulai sekarat dan mati.

Para pencinta lingkungan hidup berusaha keras untuk menyelamatkan mereka. Berbagai cara dicoba untuk mencegah populasi burung ini agar tidak punah. Sampai suatu saat terpikirkan oleh mereka untuk mengimport burung-burung pelikan dari daerah lain, yaitu pelikan-pelikan yang berburu ikan setiap hari. Pelikan-pelikan tersebut lalu bergabung bersama pelikan-pelikan setempat. Hasilnya luar biasa. Pelikan-pelikan baru tersebut dengan segera berburu ikan dengan giatnya, perlahan-lahan pelikan-pelikan yang kelaparan tersebut tergerak untuk berburu ikan juga. Akhirnya pelikan-pelikan di daerah tersebut hidup dengan memburu ikan lagi. 

Les Giblin, seorang pakar hubungan manusia menjelaskan bahwa manusia belajar sesuatu dari panca inderanya. 1% dari rasa, 1½ % dari sentuhan, 3½ % dari penciuman, 11% dari pendengaran, dan 83% dari pengelihatan. John C Maxwel, seorang pakar kepemimpinan dalam sebuah surveinya membuktikan bahwa, “Bagaimana seorang menjadi pemimpin?” 5% akibat dari sebuah krisis, 10% adalah karunia alami, dan 85% adalah dikarenakan pengaruh dari pemimpin mereka.

Demikian halnya jika Anda ingin semakin maju, maka salah satu cara terbaik adalah dengan bergaul dengan orang-orang yang berprestasi yang bisa anda temui. Perhatikan cara mereka bekerja, lihat hidup mereka, pelajari cara berpikir mereka, lihat bagaimana mereka mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup mereka. Memang benar kita dapat belajar dari Tuhan langsung atau melalui pimpinan Roh Kudus, tapi kita juga harus terbuka ketika Tuhan menempatkan orang-orang terbaik yang bisa memacu hidup kita.

Carilah pergaulan yang dapat membangun kerohanian dan kehidupan Anda!

Sumber: http://giajemursarisurabaya.blogspot.com/2012/08/find-and-see.html

READ MORE - Kisah Inspiratif: Perhatikan dan Belajarlah

Renungan Harian: Ketika Dunia Berbalik Menyerang Kita

Bacaan: Lukas 22:47-53

Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?- Lukas 22:48


Ini tidak adil. Ini sangat tidak manusiawi. Bahkan sangat tidak masuk akal dilakukan oleh manusia-manusia yang berakal budi. Bukankah Yesus tidak pernah melakukan yang buruk? Sedikitpun tidak. Ia selalu berbuat baik. Ia selalu memberi pertolongan, bahkan ketika saatNya belum tiba pun, Ia tetap menyelamatkan muka keluarga mempelai di Kana. Ia tidak pernah menggosipkan orang lain, apalagi memfitnahnya. PerkataanNya manis, lembut dan menyegarkan siapa saja yang letih. Ia tidak pernah meminta atau menuntut lebih, Ia selalu memberi. Ia tidak pernah menjadi batu sandungan, Ia menjadi berkat. Ia membuat mujijat dan memberikannya kepada mereka yang butuh mujijat. Tak terhitung lagi kaki lumpuh yang bisa berjalan, atau mata buta yang celik, si bisu yang akhirnya berujar, atau si tuli yang sekarang bisa enjoy dengar musik easy listening.

Yesus buat semuanya itu. Tapi apa yang Ia dapat? Pengkhianatan. Olokan. Cercaan. Tatapan sinis. Bahkan paduan suara yang sedemikian kompak, “Salibkan Dia!” Bisa jadi yang berteriak lantang adalah mereka yang pernah mengecap kebaikanNya atau bahkan yang mengalami sendiri mujijatNya. Dua belas murid yang Ia andalkan juga tiba-tiba melempem. Nyalinya ciut dan memilih menyelamatkan diri masing-masing. Meski semula mereka gembar-gembor bahwa nyawa pun akan dipertaruhkan demi guruNya. Pengkhianatan. Bukan hanya Yudas saja, tapi sebenarnya semua murid mengkhianati Dia, karena membiarkan Dia sendirian menanggung semuanya itu.

Yesus dikhianati oleh orang-orang yang selama tiga tahun terakhir ini selalu bersamaNya. Yesus disalibkan oleh orang-orang yang pernah ditolongNya. Mungkin saja mereka yang memaki Yesus adalah mereka juga yang pernah dibuatnya bicara dari kebisuan. Yesus mengalami semuanya itu, tapi Ia tetap teguh. KasihNya tidak tergoncang. Pengkhianatan tak mampu mengubah kasihNya. Meski dunia berbalik melawanNya, Ia tetap mengampuni. Teladan hidup yang luar biasa.

Bagaimana jika dunia berbalik melawan kita? Bagaimana jika orang yang pernah kita tolong memberikan ciuman Yudas? Marilah kita belajar dari Yesus. Hidup yang dikuasai kasih. Memang berat. Daging kita berontak. Logika kita tidak bisa menerima. Bagaimana mungkin mengasihi mereka yang berbalik melawan kita. Tapi itulah kasih. Kasih bukanlah kasih kalau tidak bisa mengasihi musuh kita.

Apakah kita tetap mengasihi mereka yang berbalik melawan kita?

Sumber:http://www.renungan-spirit.com/artikel-rohani/ketika_dunia_berbalik_menyerang_kita.html
READ MORE - Renungan Harian: Ketika Dunia Berbalik Menyerang Kita

Renungan Harian: Macan dengan Nyali Tikus

Bacaan: II Timotius 1:3-1

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, - II Timotius 1:7


Salah satu alasan mengapa kita tidak bisa mengembangkan senyum lebih lebar adalah karena kita terlampau dicekam oleh ketakutan kita sendiri. Boleh percaya boleh tidak, namun fakta berkata bahwa ketakutan adalah seperti kanker ganas yang menggerogoti sukacita kita. Semakin kita mengijinkan ketakutan mempengaruhi kehidupan kita, maka semakin sulit kita merasakan sukacita.

Cerita lama dari India menceritakan tentang tikus yang ketakutan karena melihat seekor kucing. Itu sebabnya tikus tersebut pergi kepada tukang sihir untuk menyulapnya menjadi kucing. Setelah tikus tersebut jadi kucing, kembali lagi ia dicekam rasa takut karena melihat anjing. Maka segera saja ia kembali ke tukang sihir dan minta mengubahnya menjadi anjing. Setelah jadi anjing, lagi-lagi ia takut ketika bertemu dengan macan dan minta kepada tukang sihir untuk mengubahnya menjadi macan. Tetapi ketika ia datang lagi dengan keluhan bahwa ia bertemu dengan pemburu, si tukang sihir menolak membantu lagi, “Akan saya ubah kamu jadi tikus lagi, sebab, sekalipun badanmu macan, nyalimu masih tetap nyali tikus.”

Ketika kita percaya kepada Yesus, kita diubah menjadi manusia baru. Hanya sayang, kita seperti cerita klasik tersebut. Kita mengaku sudah menjadi manusia baru, tapi “nyali” kita tidak baru. Daripada mengijinkan Kristus menguasai kehidupan kita, kita lebih mengijinkan ketakutan yang menguasai kita. Bukan iman, tapi rasa kuatir. Bukan keberanian, tapi rasa cemas. Tak heran sukacita kita padam. Tak ada senyum. Tak ada keceriaan. Sebaliknya, kegelisahan dan ketakutanlah yang terpancar dari hidup kita. 

Seandainya kita memiliki nyali Kristus, tentu kita bisa bersukacita dalam segala keadaan. Paulus memiliki nyali Kristus, itu sebabnya penjara tak bisa membendung sukacitanya. Demikian juga situasi dan kondisi yang paling buruk sekalipun tak akan pernah bisa memadamkan sukacita kita, seandainya kita memiliki nyali Kristus. Sungguh ironis kalau kita mengaku sebagai anak Tuhan tetapi tak mampu lagi bersukacita karena situasi dan keadaan yang menantang kita. Bukankah seharusnya kita berani menghadapi setiap tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita? Kalau tak bisa tersenyum di tengah tantangan hidup, itu seperti seekor macan dengan nyali tikus.

Hadapilah semua tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita.

Sumber:http://www.renungan-spirit.com/ilustrasi-rohani/macan_dengan_nyali_tikus.html
READ MORE - Renungan Harian: Macan dengan Nyali Tikus