AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Selasa, 30 Juli 2013

Renungan Harian: Pengalaman Lembah

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman.."
Mazmur 23:4 

Ketika rumput sudah menipis dan mulai habis. Seorang gembala akan menuntun kawanan dombanya melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan padang rumput yang baru. Perjalanan yang melelahkan. Kadangkala harus mengitari bukit. Menerobos semuk berduri. Menginjak bebatuan tajam. Dan biasanya akan melewati lembah curam yang sukar untuk dilalui. 

Itulah pengalaman Daud yang digambarkan dalam syairnya. Sehari kemarin ia dipuja gadis-gadis Israel, hari ini ia harus menghindar dari lemparan tombak Saul. Tak hanya itu, ia menjadi buron dan harus berpura-pura gila. Pengejaran yang mengancam nyawa. Bersembunyi dari gua ke gua. 

Mungkin juga hari ini kita mengalami pengalaman lembah. Jalan yang harus kita tempuh tak lagi mulus. Akrab dengan kesulitan bahkan sudah terbiasa dengan masalah. Sungguh masa-masa sulit yang harus dijalani.

Hanya satu alasan yang membuat Daud tegar dan tak takut menghadapi semuanya itu, karena Tuhan berada di depannya! Demikian juga ini menjadi alasan untuk kita tetap tegar saat melewati pengalaman lembah kehidupan. Kalau Tuhan ada di depan kita, apalagi yang perlu kita takutkan? 

Tak selamanya kawanan domba itu merasakan pedihnya duri menusuk atau tajamnya bebatuan, atau curam terjalnya lembah yang harus dilalui. Dari kejauhan sudah terlihat area luas berwarna hijau. Padang rumput hijau berhamparan, siap untuk mengenyangkannya lagi. Tak selamanya hidup yang kita jalani berat. Dibalik semuanya itu kita sedang dikenyangkan oleh kebaikanNya!

Sumber: http://www.renungan-spirit.com
READ MORE - Renungan Harian: Pengalaman Lembah

Kamis, 18 Juli 2013

Kesaksian Choky Sitohang: Melakukan Bagiannya Sebagai Manusia

Choky Sitohang, presenter di berbagai acara di stasiun TV, mengakui bahwa kesuksesannya dalam "menjual diri' dimulai setelah ia memutuskan untuk melakukan bagiannya sebagai manusia.
Tahun 2006 saya terkena hepatitis A, sementara secara ekonomi saya kurang. Akibat sakit itu, ketika bercermin saya melihat sesosok yang bermata cekung dan bertubuh kurus. Dan itu menyebabkan saya tidak PD. Jadi saya bertanya kepada Tuhan, bagaimana saya bisa bangkit? Saya tidak bisa seperti ini terus jika mau berkompetisi.
Setelah berdoa dana dapat kekuatan dari Firman Tuhan, dan dengan dorongan dari keluarga dan teman-teman, saya bercermin kembali. Lalu saya berkata pada diri sendiri, "Choky, kamu itu unik, special, dan kamu punya talenta yang sudah Tuhan beri dan tidak akan lepas dengan begitu saja. Kamu juga ganteng!" Dan sebagai orang Kristen, saya punya modal lain yang saya percaya bahwa Jesus walk with me!"
Setelah berani mengucapkan hal itu, hati saya menjadi tenteram dan kepercayaan diri saya mulai bangkit kembali, walaupun baru sedikit demi sedikit. Saya kemudian berpikir "what should I do?" Rejeki khan tidak mungkin dilempar dari karung di atas. Dan Tuhan pun memberi hikmat."
Saya bayar Rp.150.000,- untuk pergi ke gym dan mulai diet serta makan teratur. Setelah itu saya mengirimkan CV saya ke beberapa produser yang pernah saya kenal. Saya mengatakan "Pak, saya adalah mantan penyiar radio wartawan, bisa menjadi MC dan membawakan acara lepasan. Ijinkan saya untuk casting." Pokoknya saat itu saya melakukan bagian saya sebagai manusia.
Waktu awal melakukan casting, berkali-kali saya menemukan bahwa yang akhirnya mendapatkan peran adalah mereka yang sudah terkenal dan lebih dulu eksis, sampai akhirnya saya bosan ikut casting. Tapi lewat Firman-Nya Tuhan mengingatkan bahwa kesempatan akan datang bagi saya. "It's just a matter of time." Akhirnya saya termotivasi untuk ikut casting lagi. Dan kali itu, saya berhasil mendapatkannya. Sekarang saya sudah hampir 2 tahun menjalani karir saya sebagai presenter."

Tidak Cuma Menjaga Packaging Luar
Dalam meningkatkan daya jual dirinya, Choky mengakui bahwa ia berusaha meningkatkan packaging luar maupun dalamnya. "Dunia show business itu memang menjual tampang. Karena itu saya rajin diet dan menjaga tubuh di gym. Tapi saya juga harus mempunyai powerful mind. Jadi saya kuliah di jurusan komunikasi politik dan selalu membaca berbagai buku, koran dan majalah.
Kalau untuk buku, biasanya saya suka membaca buku-buku motivasi untuk belajar mengungkapkan kata-kata yang bisa menyentuh pribadi. Beberapa buku yang memotivasi saya adalah "Purpose Driven Life," "Your Best Life Now" dan juga berbagai karya Charles Swindoll tentang tokoh-tokoh Alkitab."

Menjadi Diri Sendiri
Choky juga percaya, pentingnya menjual diri sendiri ketika kita "menjual diri.' "Saya percaya setiap orang punya karakter yang berbeda. Kalau mau jadi professional, biarlah dia menjadi dirinya sendiri. Saya tidak mau mengeluarkan joke-joke yang keluar dari rel, misalnya. Bagi saya, di situlah saya justru menabur dan menunjukkan perbedaan. Bahkan di acara dangdut sekalipun (di program "Stardut", red).
Saya pernah berdoa, "Bapa, saya ingin ngomong di stasiun TV yang efeknya besar lewat suatu program yang dahsyat dan bisa menyentuh jiwa-jiwa. Sebab ketika kita menghibur orang, maka itu pun saya merupakan pelayanan. Saya pernah ditawari untuk jadi presenter di "Indonesian Idol." Bukan saya menolak, tapi disaring oleh Tuhan sendiri.
Waktu casting, mereka meminta saya melupakan program Stardut selama 6 bulan supaya image saya berubah. Tapi saya merasa saya justru dipakai Tuhan di program Stardut karena disitu saya bisa bereksplorasi mengolah kata, membawa perubahan dan menampilkan perbedaan. Beberapa senior juga mengatakan program ini tidak level, tapi saya justru berpikir bahwa saya tidak mau membajak lahan orang lain. Setiap orang dirancang untuk ada di tempat yang berbeda."

Sumber: http://www.jawaban.com
READ MORE - Kesaksian Choky Sitohang: Melakukan Bagiannya Sebagai Manusia

Jumat, 12 Juli 2013

Humor: Berdoa dengan Cara Menirukan

Jesica, seorang gadis kecil berusia 3 tahun sering berkata kepada ibunya bahwa dia takut kepada hantu. Oleh karena itu ibunya mengajarkan Jesica berdoa supaya ia tidak takut kepada hantu.

Ibu : "Jesica, Tuhan Yesus sangat berkuasa dan hantu takut dengan Tuhan Yesus. Nah, kalau Jesica takut, Jesica harus usir hantu itu dalam nama Tuhan Yesus."

Ibu Jesica sangat bangga karena sekarang anaknya tidak takut lagi setelah diajarkan bagaimana mengusir hantu, bahkan Jesica berhasil mengingat semua kata-katanya dengan benar berulang-ulang.

Ibu : "Bagus! Coba sekarang ulang sekali lagi."
Jesica : "DALAM NAMA TUHAN YESUS, HANTU PERGI!!!"

Pada saat yang lain ibu Jesica mengajarkan Jesica berdoa makan dengan cara memintanya menirukan kata-kata yang ibunya ucapkan.

Ibu : "Tuhan Yesus ...."
Jesica : "Tuhan Yesus ...."
Ibu : "Jesica mau makan ...."
Jesica : "Jesica mau makan ...."
Ibu : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Jesica : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Ibu : "Dalam nama Tuhan Yesus ...."
Jesica : "HANTU PERGIII ... !!!"
Ibu : "???...... Amin."
Jesica : "Amin."

Sumber: http://ketawa.com/2008/12/17/5475-berdoa-dengan-cara-menirukan.html#ixzz2Yu7llecI
READ MORE - Humor: Berdoa dengan Cara Menirukan

Minggu, 07 Juli 2013

Cerita Inspiratif: 20 Berkat

  1. Mengapa saya berkata “Saya tidak bisa” jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya? (Fil 4:13)
  2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus? (Fil 4:19)
  3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban? (2 Tim 1:7)
  4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu? (Rom 12:3)
  5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak? (Maz 27:1, Dan 11:32) 
  6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia? (1 Yoh 4:4)
  7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya? (2 Kor 2:14)
  8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya? (1 Kor 1:30; Yak 1:5)
  9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi? (Rat 3:21-23)
  10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya? (1 Pet 5:7)
  11.  Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita? (2 Kor 3:17; Gal 5:1) 
  12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus? (Rom 8:1)
  13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya? (Mat 28:20; Ibr 13:5)
  14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu? (Gal 3:13-14)
  15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan? (Fil 4:11)
  16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah? (2 Kor 5:21)
  17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya? (Rom 8:31)
  18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita? (1 Kor 14:33;2:12)
  19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya? (Rom 8:37)
  20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? ” Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! ” (Mazmur 46:11a)
READ MORE - Cerita Inspiratif: 20 Berkat