AJARAN KRISTEN SEBAGAI PENUNTUN HIDUP

ajaran kristen tentang banyak hal

Yesus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Senin, 29 April 2013

Humor: Ini Bukan Gereja

Kiky, seorang anak yang berusia lima tahun, bersama dengan ibu dan kakaknya pergi ke dokter gigi. Kakaknya sudah berani untuk masuk sendiri ke ruang dokter sehingga si Kiky dan ibunya menunggu di ruang tunggu.

Pada saat sedang menunggu kakaknya diperiksa, Kiky sibuk bermain dengan mainannya di ruang tunggu sampai akhirnya ia menghampiri ibunya yang ketiduran sambil berteriak, "Mami, bangun! Ini bukan gereja!"

Sumber: http://ketawa.com
READ MORE - Humor: Ini Bukan Gereja

Selasa, 23 April 2013

Cerita Inspiratif : Aku Belajar

Aku belajar….
bahwa tidak selamanya hidup ini indah, kadang TUHAN mengijinkan aku melalui derita.
Tetapi aku tahu bahwa IA tidak pernah meninggalkanku, sebab itu aku belajar menikmati hidup dengan bersyukur. 

Aku belajar….
bahwa tidak semua yang aku harapkan akan menjadi kenyataan, kadang TUHAN membelokkan rencanaku. Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yang aku rencanakan, sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.

Aku belajar….
bahwa pencobaan itu pasti datang di hidupku, aku tidak mungkin berkata “tidak TUHAN”.
Karena aku tahu bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku, sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

Aku belajar….
bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi, karena semua rancanganNYA indah bagiku.

Maka dari itu aku belajar bersabar, bersyukur, & bersukacita dalam segala perkara. Karena semua itu menyehatkan jiwa & menyegarkan hidupku.

•Ketika “Kaki” sudah tak kuat berdiri… “BERLUTUTLAH”.

•Ketika “Tangan” sudah tak kuat menggenggam… “LIPATLAH”

•Ketika “Kepala” sudah tak kuat ditegakkan… “MENUNDUKLAH”

•Ketika “Hati” sudah tak kuat menahan kesedihan… “MENANGISLAH. 

•Ketika “Hidup” sudah tak mampu untuk dihadapi… “BERDOALAH”

TUHAN selalu setia bersama kita dan apa saja yang kamu minta dalam DOA dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya…

TUHAN mendengar lebih dari yang kau katakan..

TUHAN menjawab lebih dari yang kau minta..

TUHAN memberi lebih dari yg kau inginkan..

Karena di belakangmu ada kekuatan yang tak terhingga..

Di hadapanmu ada kemungkinan tanpa batas..

Di sekitarmu ada kesempatan yang tiada akhir. Lebih dari itu, di atasmu ada TUHAN yang selalu menyertaimu..

Kasih TUHAN padamu seperti lingkaran, tak berawal & tak berakhir.
Tuhan Yesus memberkati

Sumber: http://ceritabijak.com/tag/kristen/
READ MORE - Cerita Inspiratif : Aku Belajar

Kamis, 18 April 2013

Renungan Harian : Budaya Beribadah

Bacaan: Matius 15:1-20
Nats: Matius 15:2

"Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."

Makan itu ada budayanya sendiri. Tiap daerah memiliki budaya yang berbeda. Pergilah ke daratan Cina, Anda harus bersiap-siap menggunakan sumpit sebagai ganti sendok dan jangan kaget atau merasa aneh kalau mereka yang duduk semeja dengan Anda bersendawa dengan bebasnya. Budaya Latin juga berbeda, kalau Anda menghabiskan semua makanan di piring Anda tanpa sisa, itu sama saja memberitahukan kepada tuan rumah bahwa Anda masih lapar. Di Italia, para bangsawan selalu meletakkan pisau dan garpu bersilang setelah selesai makan. Budaya Yahudi berbeda lagi. Ada aturan mutlak yang harus mereka patuhi soal makan, yaitu membasuh tangan lebih dulu sebelum makan.

Suatu ketika murid-murid Yesus mengindahkan tata cara makan ala Yahudi ini. Akibatnya, Yesus ditegur habis-habisan oleh orang-orang Farisi dan ahli taurat hanya karena para murid tidak membasuh tangan lebih dulu sebelum makan. Jawaban Yesus sungguh bijak menanggapi pertanyaan Farisi, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.

Saya mau beritahu, tapi jangan kaget. Kita seringkali bertindak seperti para Farisi dan ahli taurat itu. Kekristenan tak lebih dari sekedar tata cara dan aturan, bukan kehidupan. Kening kita mengkerut dan tidak suka kalau tata cara beribadah yang dilakukan tidak seperti aturan baku dalam gereja kita. Kita lebih memusingkan soal bertepuk tangan atau tidak. Kita lebih memusingkan antara memakai musik lengkap ataukah hanya menggunakan organ tua. Bagi yang biasa beribadah dengan tenang akan marah kalau suasana ibadah meriah dan hiruk pikuk. Bagi yang biasa beribadah dengan meriah akan mengecam kalau ibadah itu tidak ada urapan, seandainya dilakukan dengan cara yang tenang.

Kekristenan lebih penting hanya dari sekedar tata cara atau budaya saja. Kekristenan bukan hanya sekedar ritual belaka, tapi sungguh merupakan kehidupan nyata. Jadi, bagaimanapun beraneka ragam budaya saat beribadah itu tak terlalu penting, tak perlu dipusingkan, apalagi dipeributkan. Tuhan kita adalah Tuhan diatas segala budaya. Jadi, apakah kita akan memegahkan diri kalau merasa bahwa tata cara ibadah kita lah yang paling berkenan di hadapan Tuhan?

Lebih fokus kepada gaya hidup kita sebagai orang Kristen daripada ritual yang kita lakukan.

Sumber: http://www.renungan-spirit.com
READ MORE - Renungan Harian : Budaya Beribadah

Jumat, 12 April 2013

Kesaksian: Nasib Anak Papua di Metropolitan

Edo Kondologit hanya seorang pemuda asal Papua (Irian Jaya), tepatnya desa Klapot Sorong. Lahir dari keluarga miskin 5 Agustus 1967, sangat akrab dengan kehidupan alam bebas karena hanya hutan, rawa, pegunungan, dan sungai yang mengelilinginya. Tidak sedikitpun terbayang akan kota besar, apalagi Jakarta yang selama ini hanya dikenalnya lewat gambar-gambar. 

Di Sorong, ia bertemu dengan seorang purnawirawan TNI yang melatihnya menjadi pelari dengan medan Sorong yang bergunung-gunung. Ia diajak pindah ke Jakarta agar dapat dilatih dan dipersiapkan menjadi pelari yang handal dan dapat mengikuti kejuaraan-kejuaraan lari. Namun sayang, ia tidak berhasil dan menyebabkannya memiliki niat untuk pulang dan tidak menjadi atlet lari. Tapi ia tidak memiliki ongkos untuk pulang, dan ia mulai berfikir mencari serta mengumpulkan uang agar bisa pulang. 

Edo Kondologit mulai dengan menjadi kuli bangunan. Ia mengangkat batu, mengaduk pasir, dan sebagainya dengan penghasilan yang sangat minim. Dari tukang bangunan, ia berpindah menjadi seorang satpam di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara. Ia mulai menjadi seorang pemimpin yang punya kuasa atas keamanan di lingkungan perumahan. Setelah menjadi satpam perumahan, ia pindah ke sebuah kafe di Jakarta. Selain menjadi satpam, ia juga menjadi seorang petugas kebersihan di kafe itu, semua pekerjaan dilakukan dngan penuh semangat dan tanpa ada rasa terpaksa, ia belajar untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. 

Waktu senggangnya selalu digunakan bernyanyi memuji nama Tuhan, Ia memang suka menyanyi sejak kecil. Saat menyanyi dirasakannya suka cita yang mendalam, sehingga ia memiliki semangat yang tinggi menjalani kehidupannya di kota metropolitan. Ia sangat menikmati pekerjaannya, termasuk saat bernyanyi untuk menghibur teman-temannya. Banyak teman-temannya bilang suaranya bagus dan sangat terhibur oleh lagu-lagu yang dilantunkannya. Tidak terpikir baginya untuk menyanyi sebagus mungkin, sampai ada saran dari temannya untuk menyumbangkan lagu di kafe. 

Sejak itu ia mulai menyanyi di kafe itu, ia menyanyi untuk menghibur orang tanpa peduli apakah dibayar atau tidak. Edo Kondologit mulai sering mengikuti lomba-lomba menyanyi, dan atas dorongan teman-temannya tahun 1992 ia mengikuti audisi peserta Asia Bagus yang diadakan di Singapura. Dari 30 peserta hanya 5 yang terpilih dan ia salah satu diantaranya. Ia sangat senang, dan berangkat ke Singapura untuk mengikuti audisi itu. 

Setelah Asia Bagus, ia mendapat berbagai kesempatan menjadi backing vocal penyanyi-penyanyi terkenal seperti Ermi Kulit, Ruth Sahanaya, dan artis lainnya. Ia mendapat banyak kesempatan untuk berkeliling ke berbagai tempat mengiringi berbagai macam show. Bukan hanya penyanyi Indonesia yang mengakui kemampuannya, tetapi penyanyi lainpun mulai melihat potensinya sebagai backing vocal. Oleh Erwin Gutawa, pada bulan Desember 1992 ia memperoleh kesempatan menjadi backing vocal dari seorang penyanyi profesional Malaysia yang mengadakan konser terbesarnya. 

Banyak hal yang tak pernah dipikirkannya terjadi dan disediakan Tuhan padanya. Terus ia berusaha menggali potensi yang dimilikinya, menghayati setiap lagu yang dinyanyikannya sebagai satu kenikmatan. Ia selalu berharap kepada Tuhan dalam menghibur banyak orang. Orag tuanya selalu membimbingnya untuk beriman dan berpengharapan kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan, sehingga walaupun tengah mengalami kesukaran, ia tetap teguh dan beriman pada Tuhan. Edo Kodologit tidak mau putus asa menjalani setiap halangan dalam hidupnya, kini ia bisa menikmati hasil yang mungkin baru sebagian kecil dari apa yang Tuhan telah sediakan dalam hidupnya. 

Setelah sekian lama mengadu nasib di metropolitan, akhirnya ia boleh menikmati sedikit hasilnya dan boleh berdiri di Rumania untuk menerima penghargaan atas usahanya yang tidak kenal lelah. Hidup masipanjang, harapan keluarga dan hidupnya masih banyak yang harus diwujudkan dengan tetap berharap pada Tuhan. Berbagai festival diikutinya untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya. Pada bulan Agustus 1999, Ia mampu menembus Voice of Asia International Song Festival di Kazakhtan mewakili Indonesia sebagai juara pertama dari 21 peserta. 

Berkat Tuhan tidak pernah berkesudahan, akhirnya pada tahun 1996 ia meminang seorang gadis cantik berkulit putih sebagai istrinya. Bahkan sekarang sudah memiliki seorang putri cantik yang telah berusia 2 tahun, buah kasihnya bersama istri tercinta. Tuhan tetap mempercayakan perkara yang besar dalam hidupnya, karena tahun 2004 ini ia diberi kepercayaan melakukan rekaman album solo yang dilakukan di Jepang. Rekaman yang dilakukan ini dikontrak dan didstribusikan oleh sebuah perusahaan di Jepang dan mendapat sambutan yang sangat hangat. 

Edo Kondologit menyadari, semua yang didapatnya adalah atas berkat dan kasih karunia Tuhan, dan ia menyadari apa yang diperoleh tidak datang dengan sendirinya tetapi melalui proses yang sangat panjang. Sebagai ungkapan syukur, ia selalu memberikan diri dalam pelayanan bagi umat Tuhan, baik perkataan, perbuatan dan segala ucapan hanya untuk kemuliaan Tuhan. 

Sumber:  http://kesaksian.sabda.org/nasib_anak_papua_di_metropolitan
READ MORE - Kesaksian: Nasib Anak Papua di Metropolitan

Senin, 08 April 2013

Humor : Kasihan Sekali Singanya

Samuel dibawa ayahnya menonton film tentang kehidupan di zaman kekaisaran Roma. Ketika di layar muncul adegan budak-budak dan orang- orang Kristen dilempar ke dalam stadion yang penuh singa yang siap memakan mereka, Samuel menggenggam tangan ayahnya kuat-kuat dan mulai menangis.

"Jangan menangis. Ini hanya sebuah film."

"Tapi Ayah, lihatlah singa yang di pojok itu."

"Itu hanya sebuah film, Sam."

"Tapi Ayah, singa yang di pojok itu," kata Samuel dengan tersedu-sedu,

"Dia belum mendapat bagian makanan. Kasihan singa itu, Yah ... dia kelaparan." kata Samuel sambil terus menangis.

Sumber: http://ketawa.com
READ MORE - Humor : Kasihan Sekali Singanya